Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal melemah akibat fluktuasi nilai tukar mata uang garuda pada perdagangan Selasa (23/6). Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya juga meramal IHSG bakal mendapatkan tekanan dari gejolak harga komoditas.
"Peluang pelemahan indeks masih cukup besar, sentimen berasal dari fluktuasi nilai tukar rupiah," katanya seperti dikutip dari risetnya, Selasa (23/6).
Ia memprediksi karena sentimen itu IHSG akan melemah di kisaran 4.837-5.021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Erick Thohir Copot Bos Pelindo I |
Selain sentimen itu, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG akan mendapatkan tekanan dari kekhawatiran investor akan gelombang kedua wabah virus corona.
"IHSG diprediksi melemah. Pergerakan masih akan dibayangi adanya kekhawatiran akan kelanjutan gelombang kedua wabah covid-19 yang kembali mencatatkan kenaikan kasus harian," katanya.
Ia memperkirakan hari ini indeks saham bergerak di rentang support 4.880-4.899 dan resistance 4.942-4.966.
Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup kompak perkasa. Indeks Dow Jones naik 0,59 persen ke level 26.024, S&P 500 hijau 0,65 persen ke level 3.117, dan Nasdaq Composite menguat tipis 1,11 persen menjadi 10.056.