Menteri Perdagangan Agus Suparmanto meyakini kinerja perdagangan ekspor Indonesia bisa terdongkrak dengan peningkatan ekspor produk makanan olahan. Pasalnya, makanan merupakan komoditas yang tidak habis permintaannya meski di tengah pandemi virus corona.
Agus mengatakan salah satunya tercermin dari arus ekspor makanan olahan dari Mayora Group. Kebetulan, Mayora baru saja melepas kontainer ekspor ke-4.000 dengan nilai mencapai Rp1,07 triliun pada hari ini.
"Keberhasilan ini tentunya memberikan kontribusi yang berarti bagi kinerja ekspor nasional," ucap Agus saat konferensi pers pelepasan ekspor, Selasa (30/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Agus mengatakan permintaan ekspor makanan olahan Indonesia yang masih tinggi juga tercermin dari kinerja perdagangan komoditas tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Tercatat, ekspor produk makanan olahan meningkat 7,9 persen menjadi US$1,32 miliar pada Januari-Mei 2020 dari Januari-Mei 2019.
Pasar ekspor makanan olahan Indonesia diminati oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara hingga Amerika Serikat. Tercatat, ekspor ke AS mencapai US$293,6 juta atau 22,11 persen dari total pangsa pasar produk makanan olahan Indonesia.
Selanjutnya, nilai ekspor ke Filipina mencapai US$161,4 juta atau 12,15 persen, Malaysia US$101,6 juta atau 7,65 persen, Singapura US$74,9 juta atau 5,64 persen, dan Jepang US$71,9 juta atau 5,41 persen.
Di sisi lain, ekspor produk makanan olahan juga memberi dampak bagi industri dan pekerja di dalam negeri. Misalnya, di Mayora, sambungnya, penyerapan tenaga kerja mencapai 50 ribu orang untuk mendukung keberhasilan ekspor.
"Tadi saya dengar ini menyerap tenaga kerja sekitar 50 ribu dan ini sangat penting supaya tidak ada pandemi PHK, serta menyerap produk pertanian dari sekitar 70 ribu petani," tuturnya.
Kendati begitu, Agus belum punya target berapa pertumbuhan ekspor produk makanan olahan pada tahun ini. Begitu pula dengan target pertumbuhan ekspor nasional.
"Yang terpenting pertumbuhannya positif dari yang semula diramalkan IMF dan Bank Dunia negatif," katanya.
Untuk mencapai target pertumbuhan itu, ia mengklaim Kemendag turut menjalankan beberapa strategi. Misalnya, mempermudah dan mempercepat pelayanan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) barang ekspor melalui penerapan affixed signature dan stamp, menerapkan otentikasi otomatis dalam proses perizinan ekspor bagi eksportir yang memiliki reputasi, serta meningkatkan kecepatan layanan ekspor-impor dan pengawasan melalui National Logistic Ecosystem (NLE).
Selain itu, Kemendag juga melakukan peningkatan fasilitasi dan pelayanan informasi ekspor, promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan, peningkatan pelatihan calon eksportir secara virtual, serta mengusulkan insentif berupa asuransi, kredit ekspor, dan pembiayaan lainnya melalui lembaga pembiayaan ekspor bagi eksportir terdampak covid-19.
Sebagai gambaran, Mayora Group setidaknya sudah mencatat ekspor sampai 17 ribu kontainer pada periode Januari-Juni 2020. Presiden Direktur Mayora Group Andre Sukendra Atmadja mengklaim produk permen Kopiko bahkan menjadi permen kopi nomor satu di Filipina, Vietnam, Malaysia, India, kawasan Afrika dan Timur Tengah, hingga Amerika Serikat. Sementara produk kopi Torabika menjadi pemimpin pasar kopi di Filipina dengan menguasai pangsa pasar sebesar 46 persen.