Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) memprioritaskan pemasaran lima komoditas ekspor UMKM yaitu furnitur, makanan dan minuman (mamin), hasil laut, muslim fashion, dan makanan halal.
Menkop UKM Teten Masduki menyebut kelima sektor tersebut didasari oleh jumlah permintaan global dan ketersediaan bahan baku di dalam negeri. Ia mencontohkan furnitur yang bahan baku utamanya bergelimang di Indonesia.
"Untuk ekspor kami akan fokus ke beberapa produk yang permintaan dunia cukup tinggi, fokus di situ salah satunya karena punya keunggulan supply (pasokan) bahan baku yang cukup," ucap Teten lewat video conference pada Senin (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia akan memanfaatkan peran swasta sebagai penghubung pelaku UMKM dengan eksportir. Pihaknya juga akan mengarahkan pelaku UMKM untuk memasarkan barang dagangan lewat platform digital.
"Kami akan memanfaatkan peran swasta sebagai penghubung untuk ekspor UMKM dan melibatkan diaspora untuk prepare (menyiapkan) ekspor dengan memanfaatkan market digital (pasar daring)," lanjutnya.
Di kesempatan sama, Teten mengakui kelemahan pelaku UMKM yang masih 'gaptek'. Ia menyebut, baru sekitar 8 jutaan dari total 64 juta pelaku UMKM yang melek teknologi.
Oleh karena itu, ia menilai penting bagi pemerintah untuk memberdayakan serta memberi pendampingan kepada pelaku UMKM agar dapat memaksimalkan potensi pasar baik dalam mau pun di luar negeri.
"Sayangnya UMKM yang terhubung dengan marketplace online baru 13 persen atau sekitar 8 juta lebih UMKM, sehingga menjadi penting transformasi digitalisasi UMKM," ucapnya.