Bank Indonesia (BI) mengungkapkan masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan. Saat ini, suku bunga acuan BI berada di level 4,25 persen setelah bulan lalu bank sentral memangkas 25 basis poin.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menuturkan bank sentral tercatat telah mengerek turun suku bunga acuan, BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) sebesar 75 basis poin (bps) sejak awal tahun.
"Ini masih terbuka ruang untuk menurunkan lagi sepanjang inflasi dan nilai tukar rupiah stabil untuk mendorong pertumbuhan," ujarnya, Jumat (3/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski suku bunga BI turun, ia tidak menampik kebijakan itu belum ditransmisikan sepenuhnya ke suku bunga perbankan, khususnya suku bunga kredit. Data BI mencatat penurunan suku bunga kredit perbankan baru sebesar 96 bps sedangkan suku bunga deposito sebesar 99 bps sejak Juli 2019 hingga Mei 2020. Untuk periode yang sama, suku bunga BI sudah berkurang 150 bps.
"Suku bunga perbankan masih rendah (penurunannya) terutama kredit, hanya turun sebesar 69 bps," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, pertumbuhan kredit masih rendah. Pada Mei, kredit perbankan hanya tumbuh 3,04 persen. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mampu tumbuh 8,8 persen.
Ia mengaku perlu upaya untuk mendorong penyaluran kredit perbankan. Pasalnya, tingkat likuiditas industri bank sendiri masih cukup kuat. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut indikator likuiditas dan permodalan bank masih aman hingga Mei 2020.
Tampak dari rasio kecukupan permodalan (CAR) perbankan sebesar 22,16 persen atau masih di atas ketentuan. Lalu, rasio alat likuid per non core deposit (AL/NCD) di posisi 123,2 per Juni 2020, atau masih di atas threshold yakni 50 persen.
Menurut Dody, kunci untuk menggenjot penyaluran kredit adalah permintaan dari sektor riil Oleh sebab itu, ia mengaku bank sentral akan bekerja sama dengan pemerintah guna mendorong pertumbuhan sektor riil.
"Memang angka 3 persen itu gambaran dari permintaan rendah. Tapi, melihat likuiditas besar ini tantangan kami bagaimana kredit tumbuh," katanya.