WIKA Garap Proyek MRT di Taiwan

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2020 14:14 WIB
Pekerja melanjutkan proyek sodetan Ciliwung, Jakarta, Rabu, 18 Februari 2015. Joko Widodo bersama meresmikan proyek pengeboran terowongan sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) di Kebon Nanas, sebagai salah satu upaya pengendalian banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
WIKA menggarap proyek transportasi massal MRT di Taiwan. Lingkup pekerjaan BUMN karya ini membangun 13 stasiun hingga 2021 nanti. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk alias WIKA menggarap proyek MRT di Taiwan. Proyek transportasi massal tersebut bahkan sudah dimulai sejak pertengahan tahun lalu.

“Saat ini, kami sedang fokus pada tahap pekerjaan basement, kolom, dinding, dan platform di empat stasiun,” tutur Manajer Proyek WIKA Aden Sukanda, Rabu (15/7).

BUMN karya itu menargetkan membangun 13 stasiun, yang menjadi tugas perseroan. Diperkirakan pekerjaan itu akan rampung pada 2021 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perseroan menggarap proyek MRT inner ring road di New Taipei City, Taiwan, setelah digandeng kontraktor RSEA Engineering Corporation.

Jalur yang diberi nama Sanying Line ini akan membentang sepanjang 14,3 kilometer dan menghubungkan Tucheng, Sanxia, dan Yingge lewat 13 stasiun pemberhentian yang dibangun WIKA. Sanying Line akan menjadi stepping stone bagi Pemerintah Taiwan mewujudkan integrasi transportasi dari Bandara Taiwan ke Taipei City.

Pembangunan proyek ini turut melibatkan 133 duta bangsa dan tengah fokus pada pengerjaan empat stasion di daerah Yingge dan Sanxia yang rata-rata berjarak 1,2 kilometer antar stasiun.

“Karena WIKA satu-satunya kontraktor dari luar Taiwan yang ada di proyek tersebut, jadi kami memang harus put effort (usaha) di awal untuk membangun kepercayaan banyak pihak mulai dari Pemerintah, partner maupun vendor disini,” terang Aden.

Lebih lanjut ia menjelaskan keadaan bekerja di tengah pandemi covid-19 di luar negeri beberapa bulan belakangan ini juga menjadi tantangan baru bagi seluruh tim.

Namun, dengan membuat dan menjalankan protokol kesehatan yang jelas, pekerjaan proyek nyatanya tetap dapat berjalan normal hingga saat ini.

Dengan keterbatasan jarak proyek yang jauh dan kondisi saat ini, WIKA telah memanfaatkan teknologi komunikasi untuk memastikan pembangunan proyek tetap berjalan dengan mengedepankan aspek kualitas, keselamatan dan kesehatan kerja.

Salah satu praktiknya dengan melaksanakan QSHE Online Patrol dengan memanfaatkan aplikasi interaksi online yang diikuti jajaran direksi, manajemen pusat dan manajemen proyek Sanying Line, Taiwan.

Aktivitas ini dilaksanakan rutin sebagai solusi mengurangi keterbatasan jarak dan meningkatkan aktivitas pekerjaan dengan mengoptimalkan peran teknologi.

[Gambas:Video CNN]



(bir/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER