Burger King meminta maaf kepada pelanggan di China dan menutup dua gerainya yang dilaporkan menjual makanan cepat saji kedaluwarsa. Hal tersebut diungkap melalui media sosial.
"Kesalahan manajemen kami telah mengkhianati kepercayaan konsumen kepada Burger King dan kami menyampaikan permintaan maaf kami yang terdalam untuk ini," katanya dilasnir dari AFP, Sabtu (18/7).
Insiden ini terjadi di Burger King di Nanchang, Provinsi Jianxi tengah. Gerai tersebut ketahuan membuat burger dari bahan yang sudah kedaluwarsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah rekaman video menunjukkan staf Burger King tengah merobek keterangan waktu kedaluwarsa pada bungkusan roti. Kemudian mereka menggantinya dengan label baru atas instruksi manajer restoran.
Hal serupa dilakukan gerai Burger King lain di Nanchang. Mereka mengganti keterangan tanggal kedaluwarsa ayam yang dijual. Burger yang dijual juga dibuat dengan bahan yang lebih sedikit.
Melalui akun media sosial Weibo, sejumlah pelanggan Burger King di China pun menyatakan kekecewaannya. Beberapa mengatakan tidak akan kembali ke gerai tersebut.
"Mereka membutuhkan perbaikan menyeluruh. Jika tidak, mereka harus ditutup untuk selamanya," ungkap mereka.
Dalam beberapa waktu ini, kisruh kualitas makanan di restoran cepat saji kerap jadi sorotan di China. Salah satunya ketika sebuah program televisi mengungkap rekaman CCTV McDonald's di China.
Pada 2012, McDonald's juga ketahuan menjual makanan kedaluwarsa dan menggunakan roti yang sudah jatuh.
(fey/afp/osc)