Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp977 ribu per gram pada Kamis (23/7). Posisi itu turun Rp5 ribu dari Rp972 ribu per gram pada Rabu (22/7).
Sementara harga pembelian kembali (buyback) turun Rp4 ribu per gram dari Rp881 ribu menjadi Rp877 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp518 ribu, 2 gram Rp1,89 juta, 3 gram Rp2,81 juta, 5 gram Rp4,66 juta, 10 gram Rp9,26 juta, 25 gram Rp23,03 juta, dan 50 gram Rp45,99 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp92,91 juta, 250 gram Rp229,51 juta, 500 gram Rp458,82 juta, dan 1 kilogram Rp917,6 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:LinkedIn PHK 960 Karyawan Karena Corona |
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.866,8 per troy ons atau naik 0,09 persen. Sebaliknya, harga emas di perdagangan spot terkoreksi 0,21 persen ke US$1.867,54 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China yang kembali memanas akan membawa berkah untuk harga emas. Pergerakan harga emas diproyeksi mengarah ke zona hijau hingga sore nanti.
"Faktor baru yang mendorong penguatan adalah ketegangan hubungan AS-China dengan perintah penutupan kantor konsulat di Houston AS semalam karena indikasi kegiatan mata-mata," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/7).
Ia melihat sikap AS yang mendesak China menutup kantor konsulat di Houston akan mendapatkan balasan dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Ini juga berpotensi membuat hubungan perdagangan antara dua negara tersebut semakin memburuk.
"Hubungan perdagangan yang kurang baik antara AS dan China bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global," kata Ariston.
Selain itu, pasar juga masih khawatir dengan peningkatan kasus virus corona di global. Dengan demikian, emas terus menjadi incaran investor karena ketidakpastian masih melanda dunia.
"Emas berpotensi menguat dengan potensi kisaran US$1.840 per troy ons hingga US$1.890 per troy ons," pungkas Ariston.