Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan telah mempercepat penyaluran Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) untuk mendorong ekonomi dan daya beli masyarakat yang tertekan virus corona. Hingga 23 Juli kemarin, program sudah berhasil menyerap 385.549 orang.
Total dana yang sudah dikeluarkan untuk program tersebut mencapai Rp4,8 triliun atau 42,7 persen dari total dana Rp11,3 triliun yang disiapkan kementerian tersebut untuk melaksanakan PKT.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap gelontoran dana tersebut membantu masyarakat dalam menghadapi tekanan corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical and social distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19," ujar Menteri Basuki seperti dikutip dari website Kementerian PUPR, Jumat (24/7).
Ia merinci anggaran PKT tersebut banyak digunakan untuk Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), pembangunan baru dan peningkatan kualitas rumah swadaya.
Terdapat 18 kegiatan atau program infrastruktur yang pelaksanaannya diubah dengan metode padat karya dengan durasi kerja 30-100 hari. Kegiatan tersebut diantaranya di Bidang Sumber Daya Air (SDA) seperti, operasi dan pemeliharaan sarana prasarana perairan, pengelolaan bendungan, danau, dan bangunan penampung air lainnya.
Selain itu, ada juga kegiatan preservasi jalan di 282 lokasi, pembangunan jalan di 51 lokasi dan jembatan di 69 lokasi.