Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh positif sebesar 0,5 persen sampai 1 persen pada 2020.
Harapan itu muncul meski sebelumnya sempat memperkirakan pertumbuhan ekonomi negatif pada dua kuartal berturut-turut atau resesi.
Sebelumnya, Airlangga sempat memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh minus 3,4 persen pada kuartal II 2020. Lalu, tumbuh minus 1 persen pada kuartal III 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Beda Suara Kabinet Jokowi soal Resesi |
Namun, proyeksi itu berubah lagi. Ketua Umum Partai Golkar itu memperkirakan ekonomi justru akan terkontraksi lebih dalam menjadi minus 4,3 persen pada kuartal II 2020.
"Ekonomi kuartal pertama 2,97 persen, kemudian diperkirakan kuartal kedua akan terkontraksi minus 4,3 persen," ucap Airlangga saat membuka acara Sinergi Implementasi Ekosistem Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di 100 Pondok Pesantren, Selasa (28/7) malam.
Sayangnya, Airlangga tidak mengungkap proyeksi terbaru untuk laju ekonomi pada kuartal III 2020. Ia hanya berharap ekonomi bisa membaik pada akhir tahun, sehingga secara keseluruhan Indonesia bisa mencatatkan pertumbuhan positif.
"Pemerintah berharap bahwa di akhir tahun bisa terkoreksi ataupun kembali ke level positif antara 0,5 persen sampai 1 persen," katanya.
Lihat juga:Jurus Hindari Resesi Ekonomi versi Kemendag |
Airlangga mengatakan harapan ini muncul karena pemerintah setidaknya sudah mulai membuka akses mobilitas bagi masyarakat. Dengan begitu, aktivitas ekonomi diharapkan bisa kembali bergerak, meski dilakukan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan nasional.
"Pemerintah juga menyiapkan program pemulihan ekonomi dan juga mempersiapkan usaha dan investasi. UMKM mendapatkan tempat yang utama," tuturnya.
Di sisi lain, harapan ekonomi tumbuh positif dari Airlangga kini sejalan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ani, begitu ia akrab disapa, juga memperkirakan Indonesia bisa tumbuh positif meski sedikit di atas nol persen pada tahun ini.
Proyeksinya, pertumbuhan ekonomi terkontraksi minus 4,3 persen pada kuartal II 2020. Kemudian membaik menjadi 0,4 persen pada kuartal III 2020 dan berakhir di kisaran 2 persen sampai 3 persen pada kuartal IV 2020.
"Kondisi ekonomi kita keseluruhan setahun (2020) masih berada di zona positif," ujar Ani.
Sementara Bank Indonesia (BI) sempat memberi sinyal ekonomi Tanah Air akan tumbuh negatif pada kuartal II dan III 2020. Lalu membaik di kuartal IV 2020.
"Forecast-forecast dari berbagai lembaga bahwa kuartal II ini pertumbuhan ekonomi akan negatif, pertumbuhan di kuartal III kami perkirakan dari BI ada kemungkinan masih negatif," tutur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung.