Belajar dari Pandemi, Peritel Banyak Investasi ke Teknologi

CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2020 07:54 WIB
Pelaku usaha ritel mengaku menanamkan investasi lebih besar pada sektor teknologi karena belajar dari pengalaman pandemi covid-19.
Pelaku usaha ritel mengaku menanamkan investasi lebih besar pada sektor teknologi karena belajar dari pengalaman pandemi Covid-19.(CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pelaku usaha ritel yang tergabung dalam Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) mengaku menanamkan investasi lebih besar pada sektor teknologi. Ini merupakan pelajaran sekaligus adaptasi dalam situasi pandemi Covid-19.

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan peritel anggota Aprindo mengubah model bisnis untuk menyikapi dan bertahan di tengah guncangan covid-19. Mereka mengurangi belanja modal pada pengembangan gerai.

"Rata-rata ritel modern sekarang ini tidak melakukan ekspansi pada gerai, tapi investasi pada teknologi, meningkatkan keterlibatan konsumer, dan omnichannel, ini yang lebih didorong," ujarnya, Kamis (13/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan salah satu peritel telah melakukan inovasi dengan menyediakan layanan belanja daring dan luring secara bersamaan. Jadi, konsumer bisa memilih produk melalui aplikasi, namun tidak kehilangan pengalaman belanja lantaran bisa mengambil barang tersebut di gerai.

Peritel tersebut menyediakan layanan drive thru untuk pengambilan produk. Selain itu, pembayaran juga menggunakan uang elektronik untuk menghindari kontak fisik selama pandemi.

"Seperti kit atau usaha ritel Aprindo performanya berkurang karena covid-19. tetapi kami tetap berusaha untuk membuat bisnis model baru," ucapnya.

Sebelumnya, Roy pernah mengungkapkan jika pertumbuhan ritel modern tergerus hingga 60 persen pada semester I 2020. Kondisi tersebut dipicu rendahnya daya beli masyarakat akibat covid-19.

Kondisi tersebut tidak dapat dielakkan. Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat konsumsi rumah pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi dalam, yakni 5,51 persen.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER