Sri Mulyani Lempar Penyelesaian DIPA PEN ke Komite Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2020 10:15 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan penyelesaian DIPA program PEN yang masih berjalan lambat ke Komite Penanganan Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan penyelesaian DIPA program PEN yang masih berjalan lambat ke Komite Penanganan Covid-19.(CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan penyelesaian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang masih berjalan lambat ke Komite Penanganan Covid-19 dan PEN. Komite tersebut diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pemerintah menganggarkan dana penanganan dampak pandemi covid-19 dan PEN sebesar Rp695,2 triliun pada tahun ini. Dari pagu tersebut, sebanyak Rp350,04 triliun sudah memiliki DIPA.

Sementara sebanyak Rp155,96 triliun dianggarkan tanpa DIPA berupa insentif perpajakan. Sisanya, sebesar Rp189,23 triliun belum memiliki DIPA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PEN yang belum ada DIPA ditangani oleh Pak Menko, Pak Erick (Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan PEN), dan BNPB (Doni Monardo). Tapi kami dari Kemenkeu bantu sepenuhnya yang butuh tambahan DIPA," ujar Ani, sapaan akrabnya, saat konferensi pers virtual APBN KiTa, Selasa (25/8).

Lebih lanjut, dari pagu tersebut, anggaran yang sudah terpakai baru mencapai Rp174,79 triliun per 19 Agustus 2020. Jumlah itu setara 25,1 persen dari pagu anggaran.

Kendati masih ada anggaran PEN yang belum memiliki DIPA, namun bendahara negara mengaku optimis bahwa realisasi penyalurannya masih bisa dipercepat. Sebab, beberapa program merupakan perluasan dari program sebelumnya.

Misalnya, Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan lainnya. Selain itu, ada pula beberapa program baru yang cukup cepat diluncurkan pemerintah, meski baru dirancang dalam sebulan terakhir.

Contohnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan presiden (banpres) produktif untuk usaha mikro sebesar Rp2,4 juta per penerima. Targetnya, bantuan ini akan diberikan ke 12 juta UMKM secara bertahap.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan memberikan subsidi upah sebesar Rp2,4 juta kepada pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta. Syaratnya, mereka terdaftar di kepesertaan BP Jamsostek.

"Ini akan tingkatkan (realisasi dana) PEN. Beberapa program baru sudah akan gunakan DIPA dan akan akselerasi PEN di Agustus. Kami akan lihat seluruh k/l untuk eksekusi lebih cepat," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER