Pemerintah telah mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta pada Kamis (27/8) kemarin. Penyaluran dana tersebut salah satunya melalui PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Head of Investor Relations BNI Roekma Hariadji mengatakan pihaknya telah menyalurkan dana BLT subsidi gaji sebesar Rp1,09 triliun hingga Jumat, (28/8).
"BNI telah menyalurkan dana program bantuan subsidi upah atau gaji bagi pekerja dan buruh dengan total sebesar Rp1,09 triliun kepada 912.097 penerima untuk tahap pertama," ujarnya dalam paparan bersama PT Bursa Efek Indonesia, Jumat (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah sendiri menyiapkan anggaran sebesar Rp37,78 triliun untuk program ini. Hingga hari ini, realisasi penyalurannya tercatat sebesar 7,9 persen dari pagu anggaran, atau Rp2,98 triliun.
Selain bantuan kepada pekerja, BNI juga telah menyalurkan bantuan presiden (banpres) produktif kepada pelaku usaha mikro sebesar Rp2,4 juta per orang. Dalam hal ini, perseroan bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebagai lembaga pengusul.
"Untuk tahap pertama, Kementerian Koperasi dan UKM dan PNM menetapkan 316 ribu lebih penerima bantuan pelaku usaha mikro yang disalurkan melalui BNI," imbuhnya
Tak hanya dalam bentuk bantuan, ia mengatakan BNI telah menyalurkan kredit dari dana penempatan pemerintah sebesar Rp5 triliun. Per Senin (24/8) realisasi kredit dari dana itu mencapai Rp12,03 triliun.
"BNI sampai dengan 24 Agustus telah menyalurkan kredit senilai Rp12,03 triliun, atau setara dengan leverage sebesar 2,4 kali dari dana yang ditempatkan pemerintah," tuturnya.
Mayoritas dana tersebut, lanjutnya, disalurkan ke sektor usaha kecil senilai Rp6,95 triliun atau 57,8 persen dari total kredit. Secara sektoral mengalir kepada usaha kecil terutama sektor perdagangan, pertanian, dan sektor jasa.
"BNI memonitor dengan ketat pengucuran kredit dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini, untuk memastikan kualitas kredit tersebut," katanya.
Secara total pemerintah menitipkan dana sebesar Rp30 triliun kepada bank Himbara. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dana tersebut sudah disulap menjadi penyaluran kredit sebesar Rp79,7 triliun per 18 Agustus 2020. Penyaluran kredit dari penempatan dana pemerintah diberikan ke 950,13 ribu nasabah.
Realisasi penyaluran kredit dari penempatan dana sudah mencapai 265,7 persen dari total Rp30 triliun. Sementara dari sisi target penyaluran kredit mencapai 65,9 persen dari estimasi realisasi Rp120,93 triliun atau empat kali lipat dari dana penempatan.Target penyaluran kredit itu naik dari sebelumnya tiga kali lipat atau Rp90 triliun.