Pengusaha Pasrah Resesi tapi Berharap Tak Sampai Depresi

CNN Indonesia
Selasa, 08 Sep 2020 15:28 WIB
Para pengusaha menerima fakta bahwa resesi ekonomi Indonesia tidak terelakkan. Namun, mereka berharap agar resesi ini tidak berlanjut menjadi depresi ekonomi.
Para pengusaha menerima fakta bahwa resesi ekonomi Indonesia tidak terelakkan. Namun, mereka berharap agar resesi ini tidak berlanjut menjadi depresi ekonomi. ((CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kalangan pengusaha menerima fakta bahwa resesi ekonomi Indonesia tidak terelakkan. Namun, mereka berharap agar resesi ekonomi ini tidak berlanjut menjadi depresi ekonomi.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang Kebijakan Publik Sutrisno Iwantono mengatakan masyarakat tidak perlu risau apabila betul Indonesia mengalami resesi ekonomi. Pasalnya, kondisi ini juga dialami oleh sejumlah negara lain di dunia akibat covid-19.

"Yang harus dijaga jangan sampai menuju ke krisis ekonomi, jangan menuju depresi ekonomi. Kita harus berusaha untuk memberhentikan penurunan itu supaya balik ke atas, ini yang saya kira perlu kita lakukan," ujarnya dalam sebuah diskusi, Senin (7/9) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, ia juga menggambarkan keterpurukan sektor usaha akibat pandemi covid-19. Ia menuturkan sektor pariwisata khususnya hotel dan restoran merupakan yang terdampak paling parah akibat pandemi ini. Terutama, lanjutnya, hotel dan restoran dalam skala kecil.

"Hotel itu ada 30 ribu hotel, itu 28 ribu hotel kecil, hotel melati. Okupansinya 10 persen-15 persen kemarin bahkan hanya 5 persen," katanya.

Selain perhotelan dan restoran, ia mengungkapkan pelaku usaha kecil juga paling terdampak covid-19. Sebut saja, pedagang ritel di pasar Tanah Abang maupun Pondok Gede, Bekasi.

"Jadi, ini memang dirasakan sekali pelaku kecil," ucapnya.

Potensi resesi ekonomi sendiri sudah diakui oleh pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini berada di kisaran nol persen hingga minus 2 persen.

Apabila perekonomian RI kembali masuk di zona negatif, maka Indonesia mengalami resesi ekonomi secara teknis lantaran pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal berturut-turut dari sebelumnya minus 5,32 persen di kuartal II 2020.

Namun, ia menyatakan resesi ekonomi tidak berarti bahwa kondisi Indonesia sangat buruk.

Alasannya, ia menilai sejumlah indikator ekonomi sudah membaik pada periode Juli dan Agustus dibandingkan posisi Mei hingga Juni, di mana pandemi corona sangat memukul ekonomi

"Kalau secara teknikal kuartal III ini kita di zona negatif, maka resesi terjadi. Namun, tidak berarti kondisinya sangat buruk, karena kami lihat kalau kontraksi lebih kecil dan menunjukkan ada pemulihan di bidang konsumsi dan investasi melalui dukungan belanja pemerintah di akselerasi cepat," ujarnya usai rapat bersama Banggar DPR.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER