Tingkat pengangguran Australia menurun tipis ke level 6,8 persen pada Agustus 2020. Hal itu memberi secercah harapan bahwa dampak resesi akibat virus corona di negeri kanguru mulai memudar.
Dilansir AFP, Kamis (17/9), Badan Statistik Australia mencatat jumlah lapangan kerja bertambah 111 ribu dibandingkan Juli yang memiliki tingkat pengangguran 7,5 persen.
Realisasi tingkat pengangguran Agustus juga lebih rendah dari proyeksi ekonomi yang berkisar 8 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, jumlah orang berada di pasar kerja, jumlah jam kerja, dan pekerja yang harus bekerja di bawah kemampuannya (underemployment) relatif tetap. Artinya, perekonomian masih dalam kondisi yang buruk.
Perdana Menteri Scott Morrison memperingatkan tingkat efektif pengangguran masih di atas 10 persen meski ia mengklaim "Kita (Australia) memiliki kinerja lebih baik dari hampir seluruh negara maju lain."
Pimpinan Dewan Serikat Dagang Australia Michele O'Neil menyatakan 921 ribu warga Australia saat ini menjadi pengangguran dan sekitar 1,5 juta lainnya bekerja di bawah kemampuannya. Oleh karenanya ia mengkritik rencana pemerintah yang akan mencabut subsidi upah pekerjanya.
"Pekerja dan pengangguran membutuhkan lebih banyak dukungan, bukan dikurangi," ujarnya.
Tahun ini, pandemi virus corona membuat Australia harus menghadapi resesi ekonomi untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir. Menyikapi hal itu, pemerintah dan bank sentral Australia berupaya memberikan stimulus agar perekonomian tak masuk ke jurang depresi.