Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menargetkan pengembangan Kawasan Segitiga Rebana dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi Jabar menjadi 10,91 persen pada 2023. Pada semester I 2020 lalu, ekonomi Jabar anjlok hingga minus 5,98 persen.
"Bapak Presiden Republik Indonesia dalam beberapa pertemuan telah menyebutkan Kawasan Segitiga Rebana diarahkan menjadi super koridor ekonomi di Jawa bagian utara," ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutan Peresmian Atap Solar Panel Pabrik Coca Cola Amatil, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (1/10).
Uu mengungkapkan pengembangan Kawasan Segitiga Rebana meliputi Subang, Indramayu, Majalengka, Cirebon dan Sumedang. Kawasan tersebut diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jabar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut UU, Kawasan Segitiga Rebana memiliki sejumlah keunggulan seperti konektivitas wilayah yang didukung oleh Tol Cipali, Tol Cisundawu, dan rencana Tol Patimban. Kemudian, juga didukung oleh Bandara Internasional Jawa Barat, Pelabuhan Patimban, dan rencana akses kereta dengan rute Tanjung Sari-BIJB-Aryawinangun dan akses Patimban.
Selain itu, upah minimum kabupaten (UMK) di kawasan juga masih lebih rendah dibandingkan rata-rata di Jabar.
Selanjutnya, Uu berharap, investor sektor energi terbarukan tertarik untuk menanamkan modalnya di Kawasan Segitiga Rebana. Misalnya seperti yang dilakukan oleh Coca Cola Amatil Indonesia yang baru meresmikan atap panel surya seluas 72 ribu meter persegi yang diklaim terbesar di kawasan Asia Tenggara.
"Saya berharap penggunaan solar panel sebagaimana yang digunakan Coca Cola Amatil Indonesia dapat diikuti oleh perusahaan lainnya di Jawa Barat," pungkasnya.