Lepas dari Resesi, Ekonomi Vietnam Tumbuh 2,6 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2020 06:23 WIB
Vietnam mencatat pertumbuhan ekonomi 2,6 persen pada kuartal III 2020. Ekonomi Vietnam positif di tengah deretan negara di dunia yang masuk jurang resesi.
Vietnam mencatat pertumbuhan ekonomi 2,6 persen pada kuartal III 2020. Ekonomi Vietnam positif di tengah deretan negara di dunia yang masuk jurang resesi karena pandemi corona. Ilustrasi. (AP/Hau Dinh).
Jakarta, CNN Indonesia --

Biro Statistik Vietnam melaporkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Vietnam pada kuartal III 2020 sebesar 2,62 persen. Pertumbuhan ekonomi Vietnam merupakan salah satu yang terbaik di kawasan Asia Tenggara di tengah ramainya deretan negara yang masuk jurang resesi.

Secara tahunan, pertumbuhan tersebut naik 0,39 persen dari kuartal sebelumnya, ditopang oleh ekspor komputer pribadi (PC) yang meningkat di tengah pandemi.

Melansir Nikkei Asia, ekspor baja dan produk industri utama lainnya yang sebelumnya terpukul oleh pembatasan virus corona, kini mulai bangkit dan berkontribusi pada pertumbuhan kuartal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekspor dilaporkan menanjak 11 persen menjadi US$80 miliar. Penurunan pengiriman ponsel, suku cadang mesin, dan pakaian diimbangi dengan lonjakan permintaan untuk komputer pribadi, menurut Biro statistik Vietnam.

Khusus untuk ekspor komputer pribadi dan produk terkait, lonjakan disebutkan lebih dari 20 persen.

Amerika Serikat (AS) sebagai negara penyerap terbesar ekspor Vietnam tercatat merogoh kocek sebesar US$54,8 miliar sejak awal tahun hingga September 2020.

Penopang pertumbuhan lainnya berasal dari belanja fiskal yang agresif demi mendukung perekonomian. Investasi atau belanja negara melonjak 33,3 persen selama 9 bulan terakhir atau sebesar US$12,9 miliar. Ini adalah belanja tertinggi yang digelontorkan sejak 5 tahun terakhir.

Belanja negara difokuskan pada menciptakan lapangan pekerjaan, melakukan pembangunan padat karya, seperti memperbaiki jalan raya, rel kereta api, dan infrastruktur lainnya.

Kepala Biro Statistik Nguyen Thi Huong optimis pertumbuhan positif masih akan dinikmati pada kuartal selanjutnya seiring dengan naiknya konsumsi rumah tangga pada sisa tahun ini.

Ia percaya pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun akan berada di level positif 2 persen, ditopang oleh meningkatnya manufaktur, ekspor, dan konsumsi RT.

Namun, terjadi penurunan untuk investasi oleh perusahaan asing sejak Januari-September, yaitu sebesar US$21,2 miliar atau turun 19 persen dari 2019.

Senada, sektor pariwisata juga mengalami kemerosotan akibat penguncian wilayah (lockdown) yang dilakukan pada Maret lalu. Pariwisata dilaporkan menyumbang kurang dari 10 persen dari PDB.

Partai Komunis Vietnam akan mengadakan konvensi pada Januari mendatang sekaligus mengumumkan strategi pertumbuhan ekonomi untuk 5 tahun ke depan.

Hanoi mencoba untuk mempertahankan jalur pertumbuhan ekonominya melalui investasi publik dan langkah-langkah lain karena mempertahankan pembatasan terkait virus yang lebih ketat daripada negara tetangga.

Sementara pertumbuhan ekonomi Vietnam berjaya, ekonomi berbagai negara di kawasan Asia Tenggara lainnya babak belur akibat virus corona. Selain Indonesia yang diprediksikan terperosok dalam jurang resesi pada kuartal III mendatang, Thailand, Filipina, dan Singapura telah lebih dulu mengumumkan resesi ekonomi.

[Gambas:Video CNN]

Otoritas Statistik Filipina melaporkan pertumbuhan ekonomi negara pimpinan Duterte tersebut terkontraksi 16,5 persen pada kuartal II 2020.

Kontraksi ekonomi pertama yang menjerat Filipina dalam 3 dekade tersebut terjadi akibat kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintahan negara tersebut demi mempersempit penyebaran corona.

Senasib, ekonomi Singapura juga masuk ke jurang resesi setelah mencatat minus 42,9 persen pada kuartal II 2020. Realisasi itu lebih dalam dari data awal Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) yang memprediksi pertumbuhan anjlok 41,2 persen pada kuartal II 2020.

Terakhir, Negeri Gajah Putih terperosok ke dalam resesi setelah laju ekonomi kuartal II 2020 anjlok 12,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontraksi tersebut merupakan yang terburuk sejak krisis ekonomi Asia 1998 di mana kala itu ekonomi April-Juni merosot 12,5 persen.

(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER