BPS Catat Harga Grosir Barang Konstruksi Naik 0,19 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2020 07:06 WIB
BPS mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) tingkat grosir sektor konstruksi mengalami inflasi 0,19 persen per September.
BPS mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) tingkat grosir sektor konstruksi mengalami inflasi 0,19 persen per September. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) alias tingkat grosir sektor konstruksi mengalami inflasi 0,19 persen secara bulanan pada September 2020. Inflasi lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,29 persen. 

"Inflasi terjadi di seluruh kelompok bangunan, di mana yang tertinggi terjadi di kelompok bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers bulanan inflasi periode September 2020 secara virtual, Kamis (1/10).

Tercatat, inflasi kelompok tersebut mencapai 0,39 persen dengan andil 0,03 persen. Diikuti, inflasi dari kelompok bangunan lainnya 0,33 persen dengan andil 0,04 persen. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan mengalami inflasi 0,18 persen dengan andil 0,07 persen. Kemudian, kelompok bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal inflasi 0,15 persen dengan andil 0,04 persen. 

Selanjutnya, kelompok bangunan pekerjaan umum untuk pertanian inflasi 0,07 persen dengan andil 0,01 persen. Secara keseluruhan, inflasi tahun berjalan perdagangan grosir konstruksi mencapai 0,4 persen, namun secara tahunan deflasi 0,11 persen. 

Sebaliknya, IHPB non konstruksi justru mengalami penurunan alias deflasi 0,02 persen secara bulanan pada bulan lalu. Sementara, secara tahun berjalan masih mencatatkan inflasi 0,6 persen dan secara tahunan inflasi 1,1 persen. 

Deflasi yang terjadi sejalan dengan kondisi harga komoditas di tingkat eceran yang juga mencatatkan penurunan dalam tiga bulan berturut-turut. Tercatat, deflasi IHPB non konstruksi sebesar 0,08 persen pada Juli dan 0,07 persen pada Agustus 2020. 

"Penyebab deflasi pada IHPB adalah deflasi pada sektor pertanian dan pertambangan, sementara untuk industri masih inflasi 0,05 persen," jelasnya. 

Deflasi IHPB sektor pertanian sebesar 0,33 persen dengan andil minus 0,06 persen. Sedangkan deflasi IHPB sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,15 persen dengan andil nol persen.

"Ini hampir sama dengan IHK di mana ada penurunan dari harga daging ayam ras, telur ayam ras, dan juga beberapa komoditas lainnya, seperti tembakau," tuturnya. 

Sementara IHPB industri masih inflasi dengan andil 0,04 persen karena kenaikan harga minyak goreng dan besi. 

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER