PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM akan menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun dengan tenor satu tahun pada pada kuartal IV 2020.
Penerbitan obligasi merupakan upaya menambah modal perusahaan untuk memperluas bisnis dan mendukung pembiayaan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang tengah bertumbuh pesat.
EVP Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki menyebut bahwa obligasi tersebut merupakan tahap keempat dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III. Meski memasang target Rp1 triliun, perusahaan tak menutup kemungkinan untuk menaikkan nilai obligasi (upsize).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Oktober hingga Desember kami merencanakan untuk mengeluarkan obligasi PUB III tahap IV, rencana Rp1 triliun dengan opsi upsize apabila kondisi pasar baik. Ini dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis Mekaar," katanya pada media briefing 'Mengejar Mimpi dan Perbaikan Ekonomi' pada Rabu (7/10).
Dalam struktur pendanaan PNM, Sunar menyebut pendanaan pihaknya mayoritas berasal dari pasar modal.
Rincinya, per September 2020, dinyatakan pendanan lewat pasar modal sebesar 61 persen, diikuti oleh pinjaman perbankan sebesar 22 persen, dan terakhir pendanaan pemerintah sebesar 17 persen.
Dia mengaku optimis dapat mengantongi modal usaha sesuai target, pasalnya likuiditas di pasar modal sedang tinggi karena lembaga keuangan tengah berhati-hati dalam memberikan pendanaan.
"Kami lihat pasar, kalau lembaga keuangan melakukan pendanaan agak hati-hati, sehingga likuiditas sedang banyak. Berdasarkan konsultasi kami ke koordinasi pasar modal, cukup banyak likuiditas yang tersedia di kuartal empat ini," imbuhnya.
Penerbitan obligasi tersebut bukan satu-satunya pendanaan yang akan dikantongi perusahaan tahun ini. Pemerintah juga akan menyuntikkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp1,5 triliun pada akhir tahun ini. Tujuannya, untuk mendukung pertumbuhan PNM.
Lebih lanjut, Sunar mengatakan bahwa pihaknya telah membayar lunas utang jatuh tempo untuk tahun ini. Pada 27 September lalu, PNM telah melunasi surat utang jangka menengah (Medium Term Note/MTN) senilai Rp390 miliar.