Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.725 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (13/10) sore. Posisi tersebut melemah 0,17 persen dibandingkan perdagangan Senin (12/10) sore di level Rp14.700 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.793 per dolar AS atau melemah dari Rp14.746 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,10 persen, dolar Singapura melemah 0,05 persen, dolar Taiwan melemah 0,20 persen, won Korea Selatan melemah 0,01 persen, peso Filipina melemah 0,22 persen, dan rupee India melemah 0,10 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Besok, UU Ciptaker Diberikan ke Pemerintah |
Sebaliknya, yuan China menguat 0,16 persen, ringgit Malaysia menguat 0,14 persen dan bath Thailand menguat 0,17 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, dolar Australia menguat 0,19 persen dan dolar Kanada menguat 0,02 persen. Hanya franc Swiss yang terpantau masih melemah 0,09 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah dari dalam negeri disebabkan kekhawatiran pasar atas demonstrasi Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja hari ini.
Selain itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 4 persen juga jadi faktor yang mempengaruhi gerak rupiah.
"BI tercatat sudah menahan bunga acuan ini 4 bulan berturut-turut dan memandang bunga acuan tersebut masih inline dalam mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi covid-19," ujarnya lewat keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
Sementara dari eksternal, pergerakan dolar masih dipengaruhi oleh tingginya harapan investor beberapa investor dengan keras agar langkah-langkah stimulus AS untuk menopang ekonomi yang terpuruk akibat covid-19 bisa goal usai pemilihan presiden 3 November.
Namun, investor lain skeptis bahwa Partai Republik dan Demokrat akan mencapai konsensus dan meloloskan langkah-langkah stimulus sebelum pemilihan.
"Dengan Demokrat Joe Biden terus memperlebar keunggulannya melawan Presiden Donald Trump dan kemenangan Biden diharapkan membawa langkah-langkah stimulus besar," tutur Ibrahim.
Dalam perdagangan sore ini, ia memprediksi mata uang rupiah ditutup melemah tipis 25 poin di level Rp14.725 walaupun dalam perdagangan pagi sempat melemah 45 poin.
"Dalam perdagangan besok pagi mata uang rupiah kemungkinan akan terjadi fluktuatif namun ditutup melemah terbatas sebesar 5-30 poin di level Rp14.700-14.750 per dolar AS," tandasnya.