ESDM Bakal Evaluasi 8 Lapangan Panas Bumi

CNN Indonesia
Jumat, 16 Okt 2020 21:00 WIB
ESDM sedang menyiapkan kegiatan evaluasi di delapan lapangan panas bumi atau energi geothermal guna mengetahui kendala, risiko dan mitigasi.
ESDM sedang menyiapkan kegiatan evaluasi di delapan lapangan panas bumi atau energi geothermal. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana sedang menyiapkan kegiatan evaluasi di delapan lapangan panas bumi atau energi geothermal.

Tahap awal kegiatan evaluasi rencananya akan dilakukan di lapangan Cikakak 1 dan Cikakak 2 sebagai bagian dari lapangan Cisolok di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Proses penentuan lokasi ini didasarkan pada data dari Badan Geologi.

Proses pelaksanaan evaluasi antara lain akan menyoroti potensi kendala, risiko dan mitigasi. Selain itu, hal yang juga menjadi sorotan adalah kapasitas sumber daya manusia yang masih terbatas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Potensi kendala yang mesti diantisipasi antara lain kekurangan data, belum tersedianya peralatan atau perangkat lunak yang dibutuhkan, perubahan lokasi lapangan panas bumi, dampakcovid-19 serta pendanaan", kata dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Antara, Jumat (16/10).

Dadan juga menyarankan dilakukan penambahan tenaga ahli yang kompeten terutama di BLU Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE).

Saat ini, BLU P3TKEBTKE sendiri tengah melakukan peer review terhadap usulan rencana survei, data hasil penyelidikan rinci (survei geologi, geokimia, dan geofisika), hingga model konseptual pada delapan lokasi tersebut.

Tim BLU P3TKEBTKE juga akan menentukan titik bor (well targeting) sumur eksplorasi dari hasil peer review pada masing-masing lokasi.

Kepala P3TKEBTKE, Chrisnawan Anditya menjelaskan BLU P3TKEBTE juga melakukan kajian terhadap aspek non-teknis seperti keberadaan jalan akses, lokasi sumber air, hingga kemiringan permukaan juga menjadi hal-hal tambahan yang perlu diperhatikan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) akan membentuk tim yang terdiri dari Badan Geologi, Ditjen EBTKE dan Tenaga Ahli Menteri ESDM. Tim ini nantinya akan bekerja sama untuk menilai pelaksanaan kegiatan ini.

Sementara itu, Peneliti PPPTMGB LEMIGAS Panca Wahyudi menjelaskan Badan Geologi sudah memiliki data survei terdahulu.

Namun, data tersebut perlu dievaluasi ulang untuk meyakinkan karena reservoir panas bumi berbeda dengan migas. Akurasi penentuan titik pengeboran harus sangat tepat, bahkan tidak boleh bergeser sampai 10 meter.

Seperti diketahui, dalam proses pelaksanaannya, kegiatan evaluasi lapangan panas bumi kali ini meliputi Well Tergeting, Peer Review, Analisis Konseptual Model serta Simulasi Numerik.

Selain lapangan Cisolok, terdapat lapangan Jailolo, (Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara), Bittuang (Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan), Nage (Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur), Ciremai (Kabupaten Kuningan, Jawa Barat), Marana, (Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah), Gunung Endut (Kabupaten Lebak, Banten) serta Sembalun (Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat).

[Gambas:Video CNN]



(hrf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER