Menhub Antisipasi Penularan Covid-19 saat Libur Panjang

CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2020 16:53 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi melihat perjalanan masyarakat menggunakan semua jenis transportasi akan meningkat pada libur panjang akhir Oktober nanti.
Menhub Budi melihat perjalanan masyarakat menggunakan semua jenis transportasi akan meningkat pada libur panjang akhir Oktober nanti. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus covid-19 usai libur panjang 28-30 Oktober 2020. Pasalnya, ia memprediksi akan terjadi peningkatan pergerakan orang dan kendaraan sekitar 10-20 persen.

Upaya antisipasi itu juga merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo agar peningkatan penularan covid-19 seperti yang sempat terjadi selepas Cuti Bersama Tahun Baru Islam pada Agustus lalu tak terulang,

"Kami melihat kecenderungan masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan semua jenis transportasi akan meningkat pada libur panjang akhir Oktober nanti," ujar Budi dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah antisipasi pertama, kata Budi, adalah berkoordinasi dengan operator transportasi agar mereka konsisten menerapkan protokol kesehatan mulai dari awal keberangkatan, saat perjalanan, hingga sampai di tujuan.

Kemenhub akan melakukan pengecekan secara acak (random check) untuk memastikan protokol kesehatan telah dilakukan dengan baik oleh para operator.

"Para operator ini yang mempunyai peran penting untuk memfasilitasi pergerakan orang antar kota, antar wilayah. Kalau mereka tidak taat, khawatir akan timbul penularan yang tidak kita inginkan," ucap Budi Karya.

Selain itu, Kemenhub akan meminta kepada operator transportasi untuk meningkatkan frekuensi perjalanan untuk mencegah penumpukan penumpang.

Di samping itu, pengecekan covid-19 kepada penumpang juga akan kembali diberlakukan demi menekan potensi penularan. "Kalau memang ada yang ditemukan reaktif atau positif ya harus dilarang berangkat," imbuhnya.

Selain itu, lanjut Budi, Kemenhub akan berkoordinasi dengan para Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) di daerah untuk melakukan pengawalan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.

Tak hanya itu, koordinasi dengan Dishub juga diperlukan untuk mengantisipasi kemacetan yang bisa menjadi penyebab penularan karena rawan terjadi kerumunan.

"Kami memprediksi puncak arus kendaraan akan terjadi pada tanggal 28 Oktober. Untuk itu kami mengimbau masyarakat yang ingin berlibur agar jangan bertumpu di satu hari tersebut, untuk mencegah kepadatan yang berpotensi rawan terjadi penularan. Atur perjalanan anda dengan baik," ungkap Budi.

Budi juga memprediksi potensi kepadatan terjadi di tiga titik yaitu jalan dari arah Jakarta menuju ke arah timur (Jawa Barat, Tengah, dan Timur); kapal penyeberangan ke arah Sumatera; dan terakhir di Bandara.

Oleh karena itu, Budi Karya menyarankan masyarakat yang menggunakan transportasi massal seperti pesawat dan transportasi publik lainnya agar sebisa mungkin tak melepas masker, menunda makan dan minum, serta tak berbincang di dalam pesawat.

"Kalaupun terpaksa memang harus makan dan minum karena perjalanan jarak jauh lebih dari 2 jam, agar segera kembali menggunakan masker setelah makan dan minum," tuturnya.

Budi juga menuturkan bahwa libur di rumah saat ini menjadi pilihan yang baik. Pasalnya, berdasarkan data per 18 Oktober 2020, rata-rata kasus aktif di Indonesia berada pada angka 17,69 persen. Angka tersebut sudah lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 22,54 persen.

[Gambas:Video CNN]

Dalam data yang sama, rata-rata kematian akibat covid-19 di Indonesia juga menurun dari sebelumnya berada pada angka 3,94 persen menjadi 3,45 persen. Hal itu juga diikuti dengan rata-rata kesembuhan di Indonesia yang membaik. Kemudian rata-rata kesembuhan di Indonesia 78,84 persen.

"Ini juga lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan dunia yang 74,67 persen," tandasnya.

(hrf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER