Alasan Bos Pertamina Masuk Daftar Wanita Berpengaruh Fortune

CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2020 16:38 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menduduki peringkat ke-16 dalam daftar wanita paling berpengaruh versi Fortune. Berikut alasannya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menduduki peringkat ke-16 dalam daftar wanita paling berpegaruh di dunia versi Fortune. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati didapuk menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia. Media bisnis Fortune menempatkan bos perusahaan minyak negara ini di peringkat ke-16 untuk daftar 2020.

Alasan Fortune memilih Nicke adalah karena dia dinilai mumpuni dalam mengelola perusahaan berpendapatan lebih dari US$54,6 miliar sekaligus menangani 32 ribu karyawan.

Dalam laporan yang bertajuk Most Powerful Women International tersebut, Nicke berada di bawah posisi Jean Liu, Presiden Didi Chuxing yang merupakan perusahaan ride-hailing terbesar di China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Nicke hampir sejajar pengaruhnya dengan Wakil Presiden dan Direktur Pelaksana Apple untuk China Raya Isabel Ge Mahe yang menduduki peringkat ke-11.

Dalam daftar itu, posisi teratas wanita paling berpengaruh di dunia ditempati oleh Emma Walmsley. Perempuan berkewarganegaraan Inggris yang merupakan CEO perusahaan farmasi yang berbasis di Inggris GlaxoSmithKline.

Sebelum mendapat pengakuan dari Fortune, karier perempuan kelahiran Tasikmalaya, 25 Desember 1967 itu memang sudah gemilang. Punya segudang prestasi, dia tercatat pernah mengisi posisi penting perusahaan-perusahaan lintas sektor energi dan kontraktor.

Sebelum menduduki posisi Dirut Pertamina pada 20 April 2018, Nicke sempat menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) BUMN minyak sejak 27 November 2017.

Kemudian, pada 13 Februari 2018, tugas Nicke pun bertambah. Ia dipercayakan sekaligus mengemban jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur.

Dia juga pernah berkecimpung di perusahaan listrik negara. Pada 2009 silam, Nicke menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero).

Lulusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Master di Hukum Bisnis di Padjadjaran Bandung ini, pernah menjadi Direktur Utama PT Mega Eltra, sebuah perusahaan kontraktor listrik di lingkungan holding PT Pupuk Sriwijaya.

Nicke juga pernah menjabat direktur bisnis di PT Rekayasa Industri (Rekind) dan Vice President Corporate Strategy Unit (CSU) di perusahaan yang sama hingga akhirnya bergabung di PLN pada tahun 2014.

Dipercaya Menteri BUMN Erick Thohir melanjutkan kepemimpinannya di Pertamina, Nicke gencar mengejar kerja sama pengembangan kilang. Salah satunya, pengembangan proyek RDMP Kilang Cilacap, Jawa Tengah.

Mulanya, Pertamina menjajaki kerja sama dengan BUMN perminyakan Arab Saudi, Saudi Aramco. Namun, kerja sama batal karena kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan valuasi RDMP.

Saat ini, Pertamina masih mencari calon pengganti Saudi Aramco untuk mengembangkan RDMP Kilang Cilacap.

Selain itu, di bawah kepemimpinan Nicke, Pertamina juga melakukan implementasi program biodiesel. Rencananya proyek tersebut akan dikembangkan hingga B100 untuk menekan impor minyak mentah, sehingga mengurangi defisit neraca perdagangan.

Tugas besar lainnya yang ada di puncak Nicke adalah membawa subholding hulu Pertamina melantai di bursa dalam dua tahun ke depan.

[Gambas:Video CNN]



(wel/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER