Airlangga Pastikan Bio Farma Kelola Vaksin Corona Berbayar

CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2020 20:45 WIB
Pemerintah belum bisa memberikan kepastian kapan tepatnya vaksinasi akan dilakukan. Pasalnya, PT Bio Farma masih melakukan uji klinis tahap III.
Menko Airlangga menyebut distribusi vaksin corona mandiri atau berbayar akan dilakukan Bio Farma dan mitra yang ditunjuk. Namun, vaksin masih dalam uji klinis. (iStockphoto/sittithat tangwitthayaphum).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan distribusi vaksin corona secara mandiri atau berbayar akan dikelola oleh PT Bio Farma (Persero). Nantinya, pemerintah akan memberikan arahan kepada perusahaan pelat merah itu dalam mendistribusikan vaksin virus corona.

"Jalur vaksin mandiri dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bio Farma dan mitra yang ditunjuk," ucap Airlangga dalam diskusi virtual Keseimbangan Baru Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Kamis (22/10).

Airlangga bilang pemerintah belum bisa memberikan kepastian kapan tepatnya vaksinasi akan dilakukan. Pasalnya, Bio Farma masih melakukan uji klinis tahap III.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, proses distribusi juga baru akan dilakukan setelah ada sertifikasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Namun, Airlangga tak menjelaskan lebih lanjut berapa lama proses sertifikasi akan berlangsung.

"Jadi kami tidak menentukan tanggal sekian, bulan sekian. Tapi ikuti hasil penelitian. Kami mengutamakan keselamatan jiwa manusia," tutur Airlangga.

Ia menjelaskan 3 juta vaksin virus corona dalam bentuk jadi dari Sinovac akan dikirim ke Indonesia akhir tahun ini. Kemudian, pemerintah juga memesan 15 juta bahan baku vaksin virus corona dan akan dikirim akhir 2020.

"Bahan baku nanti diproduksi di Bio Farma. Seluruh akses kami siapkan," kata Airlangga.

Di sisi lain, Airlangga menyatakan pemerintah juga akan menyiapkan vaksin gratis atau bersubsidi kepada peserta penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan dan berusia 15-59 tahun. Pemerintah sengaja menentukan target penerima vaksin bersubsidi berusia 15-59 tahun karena selama ini percobaan vaksinasi dilakukan kepada masyarakat berusia 15-59 tahun.

"Kami akan siapkan siapa saja yang dapatkan secara dari pemerintah dan subsidi atau bahkan digratiskan. Itu yang tercatat di BPJS Kesehatan dan usia 15-59 tahun. Kenapa usia 15-59 tahun, karena itu percobaan-percobaan itu dilakukan di dalam rentang itu," jelas Airlangga.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah akan mendistribusikan vaksin covid-19 atau virus corona dengan dua cara, gratis dan berbayar. Untuk vaksin gratis, komandonya akan berada di bawah Kementerian Kesehatan.

Ia menyatakan untuk vaksin berbayar akan menjadi tanggung jawab Kementerian BUMN. Menurut Jokowi, hal ini harus dibahas secara matang agar pertanggungjawaban terkait vaksin virus corona menjadi jelas.

[Gambas:Video CNN]



(sfr/aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER