Kemendag Mau Perjanjian Dagang Bebas RECP Diteken Pekan Depan

CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2020 21:16 WIB
Kemendag menyatakan penyelesaian perjanjian perdagangan bebas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sudah dalam tahap final.
Kemendag menyatakan penyelesaian perjanjian perdagangan bebas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sudah dalam tahap final. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) bisa dilakukan pekan depan.

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo mengatakan penyelesaian perjanjian itu sudah dalam tahap final. Namun, ia tidak mendetailkan perkembangan penyelesaian perjanjian antara 10 negara kawasan regional itu.

"Mudah-mudahan tanggal 15 (November) Insyallah kami bisa laporkan ke menteri, tapi saya tidak bisa menyampaikan lebih jauh dari itu, kami berusaha keras selesaikan semuanya dan menyiapkan selesainya RCEP ini minggu depan," ujarnya dalam diskusi New Normal dalam Perdagangan Internasional, Jumat (6/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RCEP merupakan kesepakatan perdagangan bebas yang melibatkan 10 negara Asia Tenggara (Asean) dengan enam mitra dagang lain, meliputi Australia, India, Jepang, Korea Selatan, China dan Selandia Baru.

Pada tahun lalu, salah satu negara regional yakni India memutuskan tidak menandatangani pakta tersebut. Alasannya, pemerintah India ingin melindungi petani dan pengusaha lokal karena khawatir perjanjian itu membuat pasar dalam negeri mereka dibanjiri barang-barang China serta produk-produk pertanian dan susu dari negara-negara seperti Australia dan Selandia Baru.

Namun, Iman menyatakan negara Asean dan 10 mitra dagang yang setuju menandatangani RCEP tidak menutup pintu bagi India.

[Gambas:Video CNN]

"Pemahaman yang saya dapatkan dari negara yang masih ada di dalam grup ini, bahwa kami masih tetap terbuka bagi India kalau mau re-joint. Jadi, kami tidak menutup diri dan tidak menyatakan India keluar, tapi kami masih terbuka jika India mau re-join RCEP," tuturnya.

Sebelumnya, ia pernah mengatakan Indonesia akan mendapatkan sejumlah keuntungan dari RCEP dalam 5 tahun mendatang setelah ratifikasi RCEP rampung. Menurutnya, ekspor berpotensi naik 8 sampai 11 persen dan investasi meningkat 18 sampai 22 persen.

(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER