Pahlawan sejatinya adalah orang yang berusaha melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Di era teknologi seperti sekarang, pahlawan digital hadir untuk membuat masyarakat cepat mengadopsi digitalisasi sehingga hidup lebih mudah dan efisien.
Hal tersebut yang menjadi visi dari Pemenang Pertama Pahlawan Digital UMKM 2020, CEO Credibook Gabriel Frans.
Credibook adalah aplikasi pencatat keuangan digital untuk UMKM. Kehadirannya menggantikan buku atau kertas untuk mencatat transaksi keuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Visi kami adalah membantu UMKM dan ekosistemnya untuk menerapkan proses digital, maka program Pahlawan Digital UMKM ini cocok dengan visi Credibook," tutur Gabriel dialog produktif bertema "Pahlawan Digital Pendukung UMKM" yang disiarkan di Kanal YouTube FMB9, Rabu (11/11).
Gabriel mengaku sering berbincang dengan pemilik toko atau warung yang kerap kehilangan catatan transaksinya. Ada pula catatan yang basah terkena cairan.
Menurut Gabriel, masalah-masalah seperti ini harus dibereskan. Dari situlah ia menemukan ide untuk memindahkan transaksi di atas kertas dan buku ke aplikasi digital.
Kini aplikasi Credibook telah diunduh oleh lebih dari 200 ribu pengguna, yang sebagian besar adalah pelaku UMKM. Walau termasuk platform besar, Gabriel tak menampik jika tantangan yang dihadapi dalam pemberdayaan UMKM tersebut cukup berat. Terutama terkait dengan edukasi finansial dan teknologi.
"Saat ini kami sedang mencari cara terbaik agar produk digital ini mudah digunakan warga," harapnya.
Keunikan dan keunggulan aplikasi Credibook inilah yang berhasil memikat dewan juri Pahlawan Digital UMKM 2020 untuk memilihnya sebagai pemenang.
"Credibook itu sudah utuh dan komprehensif. Timnya kuat dan solid. Dan terbukti sudah banyak membantu UMKM. Selain itu, business plan-nya bagus. Menurut kami, inilah contoh Pahlawan Digital," puji Putri Tanjung selaku anggota dewan juri.
Putri menambahkan, Pahlawan Digital memang mencari para inovator yang bisa menyelesaikan permasalahan yang dirasakan UMKM. Saat ini, kata dia, baru 10 atau 11 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital.
Masih banyak pelaku UMKM yang belum melek digital dan perlu dibantu untuk go digital. "Program Pahlawan Digital ini dapat menginspirasi anak-anak muda untuk membantu UMKM," tegasnya.
Putri berencana akan kembali menggelar Pahlawan Digital UMKM tahun depan. Ia juga berharap Pahlawan Digital UMKM dapat menjadi program tahunan guna mencari para inovator yang dapat membantu lebih banyak UMKM.
Senada, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Fiki Satari mengungkapkan, struktur populasi usaha di Indonesia didominasi usaha mikro. Sekitar 98 persen dari 99,9 persen adalah pelaku UMKM, dan hanya 0,1 persen pengusaha besar.
"Pendekatan kita pada usaha mikro sangat penting, dan perlu diintervensi dengan literasi keuangan. Dari sisi model bisnis, Credibook menjadi solusi yang sangat signifikan untuk diimplementasikan pada usaha mikro," ujarnya.
Apalagi, sambungnya, Indonesia memiliki ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Pada 2025, ekonomi digital ini diprediksi akan menyentuh angka 2.000 triliun. Di sisi lain, negara ini memiliki bonus demografi yang cukup besar.
"Oleh sebab itu, sangat relevan bagaimana kita memobilisasi pelaku UMKM agar beralih ke platform digital. Dan Pahlawan Digital ini adalah peta jalan (road map) bagaimana kita ingin memobilisasi para pelaku UMKM ke platform atau ekosistem digital," kata Fiki.
(fef)