Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melakukan sinergi platform PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, dan PT BRI (Persero). Hal ini dilakukan agar akses pendanaan PNM bisa lebih murah.
Namun demikian, Erick tak menjelaskan lebih detail skema atau bentuk dari sinergi yang akan dilakukan.
"Kami mau sinergikan platform (Pegadaian dan PNM) ke BRI," ucap Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI, Senin (30/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick bilang PNM kerap mendapatkan bunga yang mahal ketika mencari pendanaan. Ia menyebut angkanya mencapai 9 persen.
Di sisi lain, BRI tak perlu mengeluarkan ongkos mahal ketika mencari pendanaan. Bunga yang diberikan ketika mencari pendanaan hanya sekitar 3 persen.
"PNM bisnis modelnya bagus sekali. Tapi pendanaan mahal. PNM mahal, ini karena akses dananya yang mahal. Nah, kami mau sinergikan. PMN pinjam MTN bisa 9 persen, BRI 3 persen. Bisa hemat 6 persen kan," jelas Erick.
Wacana sinergi Pegadaian, PNM, dan BRI ini sudah dikemukakan sejak awal 2020. Namun, belum ada penjelasan lebih rinci seperti apa bentuk kerja sama dari tiga BUMN ini.
Meski belum ada penjelasan lebih detail, ia sempat mengajak masyarakat untuk segera membeli saham BRI. Pasalnya, rencana ini diklaim akan membuat BRI menjadi bank yang lebih besar.
"Ini kalau (sinergi), BRI akan jadi bank luar biasa," katanya pada Februari 2020 lalu.