96 Persen Peserta Prakerja Pakai Insentif Buat Beli Sembako

CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2020 08:22 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengklaim 96 persen peserta program kartu Prakerja menggunakan insentif untuk membeli kebutuhan pokok.
Sri Mulyani mengklaim 96 peserta Kartu Prakerja menggunakan insentif program untuk membeli bahan pokok. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan 96 persen peserta program Kartu Prakerja menggunakan insentif untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari. Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga.

"Peserta menyampaikan insentif bermanfaat untuk membeli kebutuhan pokok," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (2/12).

Survei ini dilakukan kepada 1,2 juta penerima Kartu Prakerja. Kegiatan survei dilakukan pada 5 Agustus-26 September 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, Bendahara negara bilang lebih dari 85 persen peserta Kartu Prakerja mengaku mendapatkan peningkatan kompetensi setelah mengikuti program itu. Untuk itu, pemerintah mengklaim bahwa program Kartu Prakerja tepat sasaran dan bermanfaat.

"Karakteristik peserta Prakerja adalah usia muda, menganggur, informal, dan pendapatan rendah," terang Sri Mulyani.

Sebagai informasi, tahun ini pemerintah membuka 11 gelombang pendaftaran Kartu Prakerja. Program ini masuk dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi covid-19.

Dalam program ini, peserta mendapatkan insentif sebesar Rp3,55 juta. Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan secara daring.

[Gambas:Video CNN]

Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp20 triliun untuk mengimplementasikan program Kartu Prakerja. Dana itu digunakan untuk biaya pelatihan sebesar Rp5,6 triliun, dana insentif sebesar Rp13,45 triliun, dana survei Rp840 miliar, dan dana PMO Rp100 juta.

Program itu merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pemilihan presiden (pilpres) 2019 lalu. Awalnya, pemerintah menargetkan kartu prakerja diluncurkan awal Maret 2020, namun molor hingga pertengahan April 2020. Program ini juga menjadi program pemerintah untuk meredam dampak wabah virus corona.

 

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER