Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.140 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (3/12) sore. Mata uang Garuda melemah 0,11 persen jika dibandingkan perdagangan Rabu (2/12) sore di level Rp14.125 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.177 per dolar AS atau melemah tipis dibandingkan posisi hari sebelumnya, yakni Rp14.164 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,08 persen, dolar Singapura menguat 0,16 persen, dolar Taiwan menguat 0,56 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, won Korea Selatan menguat 0,35 persen, yuan China menguat 0,05 persen, ringgit Malaysia menguat 0,16 persen, dan bath Thailand menguat 0,09 persen.
Sebaliknya, peso Filipina senasib dengan rupiah, tercatat melemah 0,01 persen dan rupee India melemah 0,12 persen.
Dari negara maju, mata uang terpantau bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,28 persen dan dolar Australia melemah 0,18 persen. Dolar Kanada menguat 0,05 persen dan franc Swiss menguat 0,17 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi pelemahan dolar hari ini dipicu optimisme pelaku pasar yang meningkat setelah anggota parlemen AS mendukung peluncuran paket fiskal untuk mendukung ekonomi.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer mengaku mendukung kesepakatan stimulus bipartisan senilai US$908miliar yang mencakup dukungan untuk usaha kecil dan pengangguran Amerika.
"Kabar positif terkait stimulus itu menyusul berita mengenai persetujuan Inggris atas penggunaan darurat sementara untuk vaksin Pfizer dan mitra pengembangan BioNTech," ujar Ibrahim kepada CNNIndonesia.com.
Meski demikian pelemahan rupiah tak lepas dari sentimen buruk dari dalam negeri di mana angka covid-19 masih tinggi. Hal ini diprediksi menghambat pemulihan ekonomi yang mulai terlihat sejak kuartal III 2020.
Meski demikian tak sedikit pula yang melihat bahwa tren perbaikan ekonomi terus terjadi pada kuartal IV tahun ini jelang masuknya vaksin corona untuk penggunaan darurat di Indonesia.
"Walaupun ada perbedaan pandangan tentang angka pertumbuhan ekonomi, namun intinya cuma satu, yaitu sinyal pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat sejak kuartal III 2020 dan terus membaik hingga akan menembus kemungkinan angka positif pada kuartal IV 2020," terangnya.
Dalam perdagangan sore ini, Ia memprediksi rupiah ditutup melemah 15 poin di level Rp14.140 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp14.125 per dolar AS.
"Sedangkan untuk perdagangan besok pagi, mata uang rupiah kemungkinan dibuka melemah sebesar 5-70 poin di level Rp14.110-14.180 per dolar AS," tandasnya.