Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara tentang peningkatan tren marketplace atau belanja online di Indonesia yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, sebagai negara berpenduduk 270 juta jiwa dengan daya beli yang terus meningkat, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar dan menjanjikan.
Namun, Jokowi mengingatkan jangan sampai kekuatan pasar yang besar itu justru dimanfaatkan oleh negara lain. Masyarakat Indonesia justru harus memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan industri di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus memanfaatkan untuk mempercepat industrialisasi, membuat produk dalam negeri sekaligus menciptakan lapangan kerja. Kita tidak boleh hanya sebatas menjadi konsumen yang menjadi target pasar dari produk negara lain," katanya saat memberikan sambutan untuk Anugerah Bangga Buatan Indonesia, Senin (12/7).
Terlebih lagi, lanjut Jokowi, Indonesia memiliki produk dalam negeri yang tak kalah hebat ketimbang buatan negara lain, terutama di bidang industri kreatif, seperti fesyen, kuliner, film, musik, animasi, dan sebagainya.
"Untuk itu pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk memanfaatkan momen saat ini untuk memperkuat industri dalam negeri, memperkuat industri kreatif nasional," imbuhnya.
Ia melanjutkan pemerintah saat ini juga tengah memperbaiki ekosistem berusaha bagi para pelaku industri kreatif dan turut mendorong lebih banyak peluang bagi industri dalam negeri untuk makin berkembang.
Hal tersebut bertujuan untuk memunculkan potensi-potensi tersembunyi agar dapat tampil memperkaya ragam kreasi khas Indonesia serta menahan laju produk-produk impor yang berpotensi membanjiri pasar dalam negeri.
"Saya tahu di masa pandemi transaksi perdagangan offline turun drastis, tapi transaksi meningkat cukup signifikan. Jangan sampai perdagangan online didominasi oleh pembelian produk impor," terang Jokowi.
Ia juga berharap marketplace yang ada saat ini lebih banyak dimanfaatkan oleh para pelaku industri kreatif global ketimbang pelaku dalam negeri.
"Produk-produk UMKM Indonesia harus menjadi tuan rumah di negaranya sendiri, harus membanjiri marketplace-marketplace dengan produk yang berkualitas dan kompetitif," tegasnya.