PT Pertamina (Persero) meresmikan Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC) demi meningkatkan produksi Pertamax RON 92 di kilang Cilacap, sekaligus menekan upaya impor bertepatan dengan peringatan HUT ke-63 BUMN minyak dan gas itu.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan selama masa pengerjaan, proyek kilang tersebut telah membuka lapangan kerja bagi sekitar 3.000 pekerja yang 70 persen di antaranya adalah pekerja lokal Cilacap.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), proyek ini menyumbang peningkatan PDB sebesar 0,12 persen. Dengan menekan impor bahan bakar, ia menyebutkan Pertamina juga berkontribusi dalam menekan defisit neraca perdagangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertamina terus berkomitmen untuk menjadi lokomotif perekonomian nasional melalui implementasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) proyek-proyek yang dikerjakan saat ini. Khusus untuk KLBC ini, TKDN-nya mencapai 41,5 persen atau melebihi target yang sebesar 30 persen," imbuhnya dikutip dari rilis, Jumat (11/12).
Pada kesempatan yang sama, Pertamina juga meneken kesepakatan dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan Air Product terkait pengembangan batu bara jadi Dimethyl Ether (DME).
DME yang dihasilkan ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti LPG. Program ini diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi impor LPG dan juga memberikan nilai tambah bagi batu bara Indonesia.
"Kerja sama ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk memanfaatkan surplus batu bara yang cadangannya mencukupi untuk 60 tahun ke depan, sekaligus untuk membantu mengurangi defisit neraca perdagangan. Bagi Pertamina, dengan infrastruktur hilir yang dimiliki saat ini dan tidak banyaknya modifikasi teknis, maka kami optimis program konversi ini akan berhasil dijalankan," tambahnya.