Nielsen mencatat penurunan penggunaan iklan di luar ruangan seperti melalui billboard, mini, LED, jembatan penyeberangan orang (JPO), hingga baliho pada Januari-September 2020. Penurunan terjadi karena aktivitas dan mobilitas masyarakat berkurang saat pandemi virus corona (covid-19).
"Tahun ini ada 62 persen yang menggunakan media luar ruangan seperti sisi jalan, ini sedikit turun dari tahun lalu. Mungkin efek dari pandemi," ungkap Direktur Nielsen Media Cerli MZ Wirsal saat konferensi pers virtual, Rabu (16/12).
Menurutnya, hal ini tak lepas dari penurunan mobilitas masyarakat di sejumlah titik utama pemasangan iklan luar ruangan di DKI Jakarta. Misalnya, di daerah Senayan, Sarinah, Bunderan HI, hingga Sudirman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada penurunan 50-60 persen dari tahun lalu di beberapa spot ini," katanya.
Cerli melihat penggunaan iklan luar ruangan kemungkinan masih akan turun sampai tutup tahun. Pasalnya, mobilitas masyarakat diramal belum akan mencapai 100 persen dalam waktu dekat karena pandemi belum berakhir.
Nielsen turut mencatat penggunaan iklan luar ruangan di berbagai jenis baru terisi sebanyak 400 titik atau satu per tiga dari total ketersediaan mencapai 1.200 titik pada tahun ini. Sementara, secara nominal, total belanja iklan dari berbagai pengguna di iklan luar ruangan mencapai Rp293 miliar per September 2020.
Tercatat, sektor industri yang paling banyak menggunakan iklan luar ruangan pada tahun ini adalah properti, korporasi, keuangan, komunikasi, hingga agen travel. Pelaku usaha properti utamanya menggunakan iklan luar ruangan berupa midi.
Sementara, korporasi lebih mengandalkan iklan di billboard dan LED. Lalu, perusahaan keuangan lebih banyak mengandalkan LED.
"Untuk lima besar (pengguna iklan) di transportasi umum adalah finance, beverage, toiletries, communication, dan food," jelasnya.