Produsen Pala Belanda Bakal Investasi Rp4,2 T di Papua Barat

CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2020 11:58 WIB
BKPM mengungkapkan rencana investasi produsen pala asal Belanda sebesar Rp4,2 triliun di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
BKPM mengungkapkan rencana investasi produsen pala asal Belanda sebesar Rp4,2 triliun di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan rencana investasi produsen pala asal Belanda, Verstegen Spices & Sauces B.V (Verstegen). Rencananya, Verstegen akan berinvestasi sebesar Rp4,2 triliun di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Ikmal Lukman mengatakan produsen pala terbesar di dunia itu akan memberdayakan 50 ribu petani pala di Papua.

"Verstegen berkomitmen akan melakukan kemitraan dengan petani lokal yang direkomendasikan oleh BKPM, termasuk dalam penyediaan teknologi proses pengupasan, pengeringan, dan pembersihan," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Kamis (17/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikmal menuturkan targetnya Indonesia bisa membangun hilirisasi industri pala, sehingga memperkuat daya saing pala nasional di pasar global. Menurutnya, rencana investasi pala di Papua Barat tersebut sangat strategis.

Alasannya, Kawasan Timur Indonesia (KTI) merupakan penghasil biji pala terbesar atau 70 persen dari produk pala nasional.

"Bila kami melakukan hilirisasi akan tercipta nilai tambah bagi industri dan perekonomian nasional, utamanya kawasan timur," ujarnya.

Sementara itu, Belanda merupakan salah satu negara utama tujuan ekspor pala Indonesia, selain Jerman, Vietnam dan Jepang. Sayangnya, ekspor pala ke Belanda terus berkurang setiap tahunnya.

Pada 2015 Belanda mengimpor sebesar US$21,36 juta. Namun, pada 2019 turun menjadi hanya US$11,55 juta. Sementara itu, total impor pala dunia pada 2019 sebesar US$170,17 juta, namun berkurang menjadi US$157,90 juta pada 2019.

"Kepala BKPM sangat menyayangkan hal ini (penurunan impor dari Belanda)," ucapnya.

Untuk diketahui, ekspor pala Indonesia sendiri berkontribusi sebesar 40 persen dari total ekspor dunia. Angka ini lebih besar 3 kali dari ekspor India dan 4,5 kali lebih besar dari ekspor Belanda. BKPM meyakini permintaan produk pala akan meningkat sebab industri makanan, bumbu, kosmetika dan farmasi terus mengalami peningkatan.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER