PT Pertamina (Persero) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap pada 63 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal ini untuk mendorong pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perseroan akan melanjutkan pembangunan PLTS Atap pada seluruh SPBU milik Pertamina.
"Kami mempunyai hampir 7.000 SPBU di seluruh Indonesia, ini langkah awal kami saat ulang tahun ke-63, kami mulai dengan 63 SPBU dan dengan bisnis model ini kami akan lanjutkan ke seluruh SPBU kami," ujarnya dalam acara Peresmian PLTS Rooftop 63 SPBU, Jumat (18/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 63 SPBU tersebut meliputi 37 SPBU yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Lalu 11 SPBU di Jawa Tengah, dan 15 SPBU di Jawa Timur.
Totalnya, sebanyak 1.100 solar panel system (photovoltaics) ditempatkan pada atap SPBU tersebut. Seluruh solar panel system menghasilkan kapasitas terpasang sebesar 300 kilo volt (Kv).
Nicke menambahkan Pertamina akan memaksimalkan penggunaan EBT dari sektor hulu hingga hilir Pertamina untuk mendukung EBT. Ia mencatat konsumsi listrik dari sektor hulu hingga hilir Pertamina mencapai 1,5 gigawatt (Gw).
"Kami akan mulai dari internal market dulu. Ini adalah bentuk komitmen Pertamina untuk tingkatkan bauran energi, kami mulai dari halaman sendiri dan kami sudah identifikasi dari hulu dan hilir, " ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong upaya tersebut. Tak hanya Pertamina, ia berharap implementasi EBT ini bisa dilakukan oleh perusahaan lain guna mendukung capaian target EBT 23 persen dalam bauran energi nasional di 2025.
"Telah disampaikan bahwa pemakaian listrik di Pertamina mencapai 1,5 gigawatt. Ini tentu saja kalau bisa dikonversi dengan memakai energi lain yang terbarukan akan memberikan kontribusi yang sangat besar. Kami berharap bukan hanya Pertamina saja, tapi langkah ini bisa diikuti BUMN lain," tuturnya.