Menko Airlangga Klaim AS-Jepang Suntik Modal LPI Rp84,9 T

CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2020 11:15 WIB
Menko Airlangga menyebut Lembaga Pengelola Investasi (LPI) mendapat suntikan modal dari JBIC sebesar US$4 miliar dan US IDFC sebesar US$2 miliar.
Menko Airlangga menyebut Lembaga Pengelola Investasi (LPI) mendapat suntikan modal dari JBIC sebesar US$4 miliar dan US IDFC sebesar US$2 miliar. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim Jepang dan Amerika Serikat (AS) memberikan suntikan modal bagi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Total suntikan mencapai US$6 miliar atau setara Rp84,9 triliun (kurs Rp14.150 per dolar AS).

Airlangga merinci pemberian suntikan modal kepada LPI diberikan Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar US$4 miliar atau setara Rp56,6 triliun. Sementara dari AS diberikan oleh US International Development Finance Corporation (IDFC) sebesar US$2 miliar atau setara Rp28,3 triliun.

"Amerika IDFC memberikan best effort sebesar US$2 miliar dan dari JBIC sebesar US$4 miliar. Jadi minimal US$6 miliar sudah menjadi modal dan ditambah dengan yang telah ditentukan oleh pemerintah," ujar Airlangga dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2021 secara virtual, Selasa (22/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2020 tentang Modal Awal Lembaga Pengelola Investasi, Jokowi memutuskan modal awal LPI sebesar Rp75 triliun. Pemerintah memberikan modal awal sebesar Rp15 triliun berupa dana tunai.

Sisanya, modal akan diberikan setelah penyetoran awal yang dilakukan secara bertahap sampai 2021. Suntikan modal dari pemerintah akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 dan sumber lainnya.

Airlangga optimistis kehadiran LPI akan mampu mendongkrak pertumbuhan investasi di Indonesia. Selain itu, bisa pula menopang target pembangunan yang ingin dikejar.

Hasilnya, ia juga yakin LPI dapat memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Targetnya, ekonomi melaju di kisaran 4,5 persen sampai 5,5 persen pada tahun depan.

[Gambas:Video CNN]

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua sekaligus Anggota Dewan Pengawas LPI tengah menggelar rekrutmen anggota dewan pengawas dari kalangan profesional. Rekrutmen ini dibantu oleh Menteri BUMN Erick Thohir selaku Anggota Dewan Pengawas LPI lainnya.

Selain itu, Ani, sapaan akrabnya, juga dibantu oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Chatib Basri, ekonom sekaligus mantan menteri keuangan era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Setelah pemilihan dewan pengawas, Ani akan menggelar rekrutmen untuk dewan direksi. Keseluruhan hasilnya akan dilaporkan ke Jokowi dan selanjutnya diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER