Vaksin Merah Putih Belum Masuk Anggaran Pemerintah

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2021 12:00 WIB
Wamenkeu Suahasil Nazara menyebut kebutuhan pembiayaan vaksinasi masih difokuskan pada vaksin-vaksin impor racikan farmasi luar negeri.
Wamenkeu Suahasil Nazara menyebut kebutuhan pembiayaan vaksinasi masih difokuskan pada vaksin-vaksin impor racikan farmasi luar negeri. Ilustrasi. (Muchlis - Biro Setpres).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menegaskan telah menyiapkan semua kebutuhan untuk menyukseskan program vaksinasi covid-19, termasuk dalam hal pembiayaan.

Namun, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pembiayaan itu fokus pada vaksin-vaksin impor dari perusahaan farmasi luar negeri.

Sementara, ia mengisyaratkan vaksin merah putih yang akan diproduksi di dalam negeri masih dalam proses uji coba. Artinya, belum ada anggaran yang diberikan untuk vaksin merah putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin pada saat ini (vaksin merah putih) belum termasuk dalam radar yang langsung kita vaksin-kan karena masih dalam proses mengidentifikasikan dan mewujudkan vaksin tersebut," ucapnya dalam BRI Group Economic Forum 2021, Kamis (28/1).

Meski demikian, Suahasil menuturkan pemerintah tetap mendukung penuh kelahiran vaksin merah putih dengan seluruh protokol yang diperlukan.

Di sisi lain, proses vaksinasi juga terus berjalan agar pemerintah bisa mengatasi pandemi lebih cepat."Kita tidak bisa menunggu vaksin merah putih. Kita akan menggunakan vaksin yang ada," jelasnya.

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran untuk vaksin covid-19 diestimasikan sebesar Rp73,3 triliun. Namun, angka itu berpotensi meningkat, seiring dengan harga vaksin yang mengalami kenaikan.

Sebab, negara-negara kaya mulai memborong semua ketersediaan vaksin corona. "Mulai terjadi kenaikan harga vaksin. Sebab, orang-orang negara kaya memborong semua dan orang-orang kaya di negara kaya mulai memborong sendiri," terang dia.

Indonesia, lanjut Ani, akan mengamankan 663,5 juta dosis vaksin untuk melakukan vaksinasi gratis dan mencapai target herd immunity. "Jangka waktu yang Presiden harapkan dapat selesai 2021, meski sebetulnya 15 bulan," tegasnya.

(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER