Sementara itu, Shopee saat ini menyediakan layanan pinjaman revolving SPinjam dengan menggandeng PT Lentera Dana Nusantara (dengan merek dagang Lentera Dana Nusantara) dengan tenor 3 dan 6 bulan. Fasilitas ini diberikan kepada pengguna terpilih. Adapun suku bunga berkisar 2,45 persen per bulan. Selain itu juga ada biaya penanganan 3 persen per transaksi dengan biaya keterlambatan 5 persen.
Sama seperti Tokopedia, Shopee juga menjadi perpanjangan BRI dan BNI untuk menyalurkan KUR dengan bunga 6 persen per bulan.
"Shopee dapat memberikan eksposur yang sesuai kepada para pengusaha mikro. Dari eksposur yang diberikan kami harap dapat menjangkau semakin banyak lagi calon debitur untuk berpartisipasi dalam program ini," kata Direktur Shopee Indonesia Christin Djuarto.
Terakhir, BukaLapak menyediakan layanan pinjaman modal mulai dari Rp2 juta hingga Rp2 miliar. Dalam menyediakan layanan itu, platform e-commerce milik anak bangsa ini menyediakan layanan permodalan bekerja sama dengan PT Bank Mandiri, Akselerat Investree, Koinku, Modalku, dan Taralite.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata-rata bunga yang diberikan oleh rekanan pembiayaan kami kepada pelapak adalah berkisar dari 0,75 persen - 2,1 persen setiap bulannya. Selama tahun 2020, di tengah masa pandemi yang juga mempengaruhi aktivitas ekonomi, tercatat ribuan pelapak berhasil mengembangkan usahanya berkat tambahan modal kerja dari BukaModal," terang Head of Investment & Financing Solutions Bukalapak, Dhinda Arisyiya.
Untuk mengajukan pinjaman dari penyedia dana, pelapak harus memenuhi sejumlah syarat seperti aktif berjualan selama 6 bulan dengan rata-rata transaksi Rp2 juta per bulan. Aturan itu dikecualikan untuk Bank Mandiri yang hanya mensyaratkan telah berjualan selama 3 bulan pada platform BukaLapak.
Tidak hanya di Indonesia, layanan pinjaman usaha kecil juga ditawarkan oleh raksasa e-commerce global. Amazon, misalnya, memberikan layanan Amazon Lending yang bekerja sama dengan Marcus by Goldman Sachs.
Layanan hanya diberikan kepada mitra penjual Amazon yang mendapatkan undangan karena dianggap memenuhi persyaratan. Dikutip dari situs resmi Amazon, evaluasi dilakukan secara berkala dengan melihat pertumbuhan penjualan dan tingkat kepuasan pelanggan. Adapun dana pinjaman tersebut bakal cair dalam lima hari kerja setelah seluruh dokumen aplikasi diserahkan.
Sementara itu, alibaba.com di Amerika menawarkan fasilitas dana talangan. Dalam skema ini, pelapak bisa membayar tagihan pembelian barang pasokan hingga 60 hari. Sama seperti Amazon, faslitas ini diberikan kepada penjual yang dianggap memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Melansir situs resmi Payment Terms alibaba.com, proses pengajuan diawali dengan memesan barang dan menentukan skema pembayaran yang dipilih dengan penjual. Setelah itu, membayar uang muka yang disepakati. Kemudian, pembeli akan menerima tagihan berisi jangka waktu pembayaran dan waktu pengiriman order.
Pengamat Ekonomi Center of Reforms on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai spesialisasi penyaluran pembiayaan bakal terjadi ke depan. Fintech yang lebih fleksibel geraknya akan lebih banyak mengambil ceruk pasar UMKM. Sementara, bank akan fokus menggarap segmen korporasi. Seiring berjalannya waktu, usaha yang skalanya membesar akan mengakses pinjaman perbankan dengan pertimbangan bunga yang lebih murah.
"Ujung-ujungnya tetap akan ke bank juga," jelas Piter.
Lebih lanjut, Ekonom dari Binus University Doddy Ariefianto menilai persaingan antara bank dan fintech dalam merebut pasar UMKM merupakan sesuatu yang bagus. Pasalnya, kompetisi akan membuat layanan pembiayaan yang ditawarkan ke konsumen semakin berkualitas. Hal itu bisa ditandai dengan aplikasi yang lebih baik atau nilai suku bunga yang merosot.
"Kalau tidak ada persaingan kita stuck, tidak ada lagi inovasi," ujarnya.