Jaringan Kafe China Pesaing Starbucks Mengajukan Bangkrut

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Feb 2021 08:38 WIB
Luckin Coffee, jaringan kafe asal China yang sempat digadang menjadi pesaing besar Starbucks, mengajukan perlindungan kebangkrutan di AS.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Luckin Coffee, jaringan kafe asal China yang sempat digadang menjadi pesaing besar Starbucks, mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat pada Jumat (5/2).

Keputusan itu diambil setelah kurang dari setahun perusahaan mengakui pemalsuan penjualan senilai jutaan dolar.

Pihak Luckin Coffee menyebut kebangkrutan ini tidak akan berdampak secara material terhadap operasional kafe. Sekitar 3.600 kafe masih akan buka dan karyawan akan tetap digaji.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perusahaan sedang bernegosiasi dengan pemangku kepentingan terkait restrukturisasi kewajiban keuangan perusahaan," sebut perusahaan dalam sebuah pernyataan resmi seperti dikutip dari AFP.

Melansir dari CNN, pada April 2020 lalu Jian Liu, mantan chief operating officer (COO) Luckin Coffee, dan beberapa bawahan terlibat dalam pelanggaran termasuk pemalsuan sejumlah transaksi. Skandal ini bermula di 2019 dan bernilai US$310 juta.

Liu dan CEO Jenny Zhiya Qian pun dipecat pada Mei 2020. Beberapa bulan kemudian sahamnya dihapus dari daftar bursa Nasdaq.

Pada Desember 2020, Securities and Exchange Commission menghukum perusahaan dengan denda US$180 juta untuk menyelesaikan tuduhan penipuan.

Padahal Luckin Coffee didirikan pada 2017 demi bersaing dengan jaringan kopi asal AS, Starbucks. Jaringannya makin luas berkat suntikan investasi asing.

(ard/els/ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER