Kementerian ATR/BPN mengaku telah mengetahui kasus peralihan nama sertifikat rumah milik orang tua Dino Patti Djalal yang tiba-tiba tanpa adanya transaksi. Juru Bicara Kementerian ATR/BPN Teuku Taufiqulhadi mengatakan pihaknya sangat prihatin dan menduga telah terjadi penipuan dalam kasus tersebut.
Namun, kata dia, Kementerian ATR/BPN belum dapat bertindak sampai adanya kebenaran materiil. Karena itu kementerian meminta Dino Patti Djalal untuk melapor ke pihak kepolisian agar dapat dilakukan penyelidikan.
"Kebenaran materiil ini harus datang pihak penyidik. Karena itu, untuk kasus seperti ini, paling utama dan pertama yang harus dilakukan adalah melaporkan ke pihak kepolisian. Pihak kepolisian akan menindaklanjuti dengan melakukan penyidikan," ucapnya kepada CNNIndonesia.com Rabu (10/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dilakukan penyidikan, pihak kepolisian nanti akan mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP). Dalam SP2HP itu lah akan diketahui urutan persoalan serta siapa saja para pelaku penipuan tersebut.
"Itu lah yang kita sebut kebenaran materiil. Dari hasil SP2HP ini, BPN sudah bisa bertindak," jelas Taufiqulhadi.
Ia menegaskan jika telah terjadi jual beli hak dengan sertifikat yang berpindah tangan secara ilegal tersebut, maka pihak BPN akan membatalkan hak tersebut.
"Tapi hingga sejauh ini kami belum dapat kebenaran materiil tadi. Semoga dalam waktu dekat akan ada kabar lagi kepada kami," pungkasnya.
Sebelumnya, Penasihat Kemenparekraf Dino Patti Djalal mengungkapkan sertifikat rumah ibunya yang berada di Executive Paradise, Antasari, Jakarta Selatan telah dijarah oleh komplotan pencuri.
Ia mengatakan secara tiba-tiba sertifikat rumah ibunya telah beralih nama atas nama orang lain. Dino enggan menyebutkan nama baru pemilik rumah yang dimaksud.
Dino menduga komplotan pencuri sertifikat tanah melibatkan broker dan notaris bodong dalam melakukan aksinya. Menurut dia, komplotan tersebut juga menargetkan setidaknya empat rumah lain milik ibunya.
Dino juga mengklaim sudah mengetahui komplotan pencuri sertifikat rumah Ibunya tersebut. Ia mengultimatum akan menyebarkan identitas pelaku sembari meminta aparat kepolisian mengungkap dugaan kejahatan yang menimpa keluarganya tersebut.