Pemerintah akan mempercepat pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Koordinator Penyiapan Usaha Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (KESDM) Ferry Triansyah menuturkan penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk KBLBB dilaksanakan melalui penugasan kepada PT PLN.
Meski demikian, PLN juga dapat menggandeng perusahaan lain baik pelat merah maupun swasta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja sama dengan BUMN (badan usaha milik negara) maupun badan usaha lainnya," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Kamis (11/2).
Pemerintah juga memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha. Beberapa di antaranya adalah pemasangan SPKLU gratis bagi badan usaha, kemudahan perizinan pembangunan SPKLU, bebas rekening minimum selama dua tahun, penangguhan jaminan langganan, hingga diskon tarif.
"Hingga Januari 2021 telah dibangun 100 unit charging station di 72 lokasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera, dan Sulawesi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ferry mengungkapkan terdapat empat tipe SPKLU. Level 1 adalah pengisian lambat yang merupakan instalasi khusus di rumah dengan daya keluaran kurang dar 3,7 kilowatt (kW).
Level 2 merupakan pengisian menengah yang dapat ditemukan di instalasi khusus, seperti di kantor dengan daya keluaran kurang dari 22 kW.
Level 3 termasuk pengisian cepat yang dapat ditemukan di SPKLU dengan daya keluaran kurang dari 50 kW. Kemudian, level 4, pengisian sangat cepat di SPKLU dengan daya keluaran kurang dari 150kW.
"Lama waktu pengisian dari baterai kosong hingga penuh pun bervariasi dari delapan jam hingga 15 menit," tuturnya.
BUMN dan Swasta
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo menuturkan pihaknya akan membangun 5 SPKLU di Jabodetabek.
Lima SPKLU tersebut antara lain berada di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Fatmawati, M.T. Haryono, Lenteng Agung, dan Kuningan.
"Bahkan, SPKLU Kuningan pun tengah dipersiapkan untuk menggunakan konsep baru energy station yang menggunakan energi mandiri dari sel surya," jelasnya.
Perusahaan swasta PT Bambang Djaja juga turut mendirikan SPKLU dan SPBKLU. Perusahaan ini juga sedang melakukan trial SPKLU dengan konsep satu SPKLU miliki sepuluh channel, serta SPBKLU dengan 8-30 baterai dalam satu kabinet.
"Kami berharap pada tahun 2031 nanti terdapat 31.866 unit SPKLU yang tersebar di Indonesia," terang Vice President Perencanaan dan Pengembangan Produk Inovatif PT PLN Khairullah.