Celengan di Bawah Rp5 M Naik Karena Masyarakat Enggan Jajan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan jumlah tabungan masyarakat dengan nominal Rp2 miliar-Rp5 miliar naik 5,7 persen sepanjang 2020. Pertumbuhannya lebih tinggi dari 2019 yang sebesar 5,6 persen.
"Kelas menengah atas cenderung menabung lebih banyak dibandingkan kelas menengah bawah pada saat pandemi," ucap Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/3).
Menurut Airlangga, masyarakat menengah kelas atas cenderung menahan belanjanya dibandingkan dengan kelas menengah bawah. Dengan demikian, jumlah tabungan masyarakat di kelompok tersebut semakin meningkat selama pandemi ini.
Sementara, jumlah tabungan masyarakat di bawah Rp5 miliar naik signifikan 14,2 persen pada tahun lalu. Pertumbuhannya jauh lebih tinggi dari 2019 yang hanya 6,5 persen.
Kemudian, jumlah tabungan masyarakat di bawah Rp100 juta tercatat naik 8,1 persen, jumlah tabungan Rp100 juta-Rp500 juta naik 8,4 persen, jumlah tabungan Rp500 juta-Rp1 miliar naik 8,6 persen, dan jumlah tabungan Rp1 miliar-Rp2 miliar naik 9,3 persen.
Sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah tabungan di atas Rp5 miliar turun 1,32 persen pada Desember 2020 jika dibandingkan dengan November 2020. Namun, jumlah tabungan masyarakat di atas Rp5 miliar per Desember 2020 jumlahnya naik 14,19 persen jika dibandingkan dengan Desember 2019.
Secara keseluruhan, jumlah simpanan masyarakat di 109 bank umum naik 10,86 persen pada Desember 2020. Jumlahnya mencapai Rp6.737 triliun.
LPS mencatat mayoritas dana atau sebesar 40,85 persen disimpan dalam bentuk deposito. Lalu, 32,32 persen disimpan sebagai tabungan biasa, 25,59 persen giro, deposit on call 1,14 persen, dan sertifikat deposito 0,1 persen.
(aud/agt)