Bank Syariah Indonesia Kaji Sumber Modal Baru

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mar 2021 12:24 WIB
BSI tengah mengkaji sumber modal baru sembari mengejar target transisi operasional. Sumber yang dilirik antara lain, modal asing dan penerbitan saham baru.
Bank Syariah Indonesia sedang mengkaji sumber tambahan modal baru. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI masih mengkaji berbagai opsi sumber modal baru bagi perusahaan. Kajian dilakukan sembari merampungkan transisi merger dari sisi operasional yang ditargetkan kelar pada Oktober 2021.

Beberapa sumber modal yang dikaji adalah mendatangkan suntikan investor asing seperti gagasan pemerintah, menerbitkan saham baru alias rights issue, hingga mengkaji free float alias saham berkepemilikan minoritas kurang dari 5 persen.

"Apa yang disampaikan pemerintah tentu akan dicari yang paling optimum, pemerintah punya kajian dan memikirkan opsi terbaik. Ini baru beberapa opsi-opsi yang perlu kajian komprehensif, kita lihat plus minusnya, untung ruginya yang terbaik ke depan," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi di acara Money Talks CNBC Indonesia, Kamis (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hery memastikan opsi sumber modal tambahan itu tak akan diambil dengan gegabah. Maka dari itu, BSI masih perlu waktu untuk mengkaji.

"Apakah investor, rights issue, atau yang lain yang diambil, kami kaji dengan baik yang memberi benefit optimal ke BSI, pemerintah, dan pemegang saham. Sekarang belum tahu, masih kajian, lihat nanti saja, too early," ucapnya.

Sembari mengkaji, Hery mengatakan BSI mau fokus berbenah internal dulu karena ingin mengejar target penyelesaian transisi merger dari sisi operasional. Kebetulan, transisi merger secara legal sudah terselesaikan per 1 Februari lalu.

Transisi merger dari sisi operasional ini mencakup integrasi rekening nasabah dari tiga bank BUMN syariah, yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri (BSM). Lalu, dilanjut dengan infrastruktur dan teknologi sistem dan layanan.

[Gambas:Video CNN]

"Ini yang kami gunakan adalah dari BSM, teknologinya dipakai untuk jadi BSI," tuturnya.

Tak hanya itu, BSI juga akan mengkaji jumlah dan penempatan kantor cabang. Sebab, jumlahnya terlalu banyak dan ada yang terlalu dekat karena semula merupakan tiga perusahaan yang berbeda.

"Nanti dilihat sesuai kebutuhan," imbuhnya.

Hery mengungkapkan transisi merger dari sisi operasional perlu segera mungkin diselesaikan agar operasional bisa berjalan lancar. Dengan begitu, target-target bisnis bank bisa dicapai, termasuk peningkatan skala bisnis yang terlihat dari kategori BUKU.

Harapannya, BSI bisa naik kelas dari bank BUKU III menjadi IV.

"Dengan begitu peluang bisnis yang ada lebih mudah setelah jadi bank BUKU IV," pungkasnya.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER