Pemerintah lewat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengantongi Rp15 triliun dari hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) tambahan alias green shoe option pada 31 Maret 2021.
Dana tersebut diserap dari seluruh penawaran yang masuk atas lima seri SUN tambahan yang dilelang, yakni FR0086, FR0087, FR0088, FR0083, dan FR0089.
"Total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp15.023.900.000.000," tulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu dalam keterangan resmi, Rabu (31/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci, yaitu FR0086 sebesarRp1,582 triliun, FR0087 sebesar Rp2,6913 triliun, FR0088 sebesar Rp3,386 triliun, FR0083 sebesar Rp4 triliun, serta FR0089 sebesar Rp3,4361 triliun.
FR0086 ditawarkan dengan imbal hasil (yield) 5,87906 persen dan kupon 5,50000 serta memiliki jatuh tempo15 April 2026.
Kemudian, FR0087 ditawarkan dengan imbal hasil (yield) 6,76950 persen dan kupon 6,50000 serta memiliki jatuh tempo 15 Februari 2031.
Selanjutnya, FR0088 ditawarkan dengan imbal hasil (yield) 6,60557 persen dan kupon 6,25000 serta memiliki jatuh tempo 15 Juni 2036.
Lalu, FR0083 ditawarkan dengan imbal hasil (yield) 7,45769 persen dan kupon 7,50000 serta memiliki jatuh tempo 15 April 2020.
Terakhir, FR0089 ditawarkan dengan imbal hasil (yield) 7,07989 persen dan kupon 6,87500 serta memiliki jatuh tempo 15 Agustus 2051.
Dengan mempertimbangkan kondisi kas negara dan strategi pembiayaan APBN 2021, Kemenkeu juga memutuskan untuk menutup lelang utama dan lelang green shoe option dengan total SUN yang dimenangkan sebesar Rp19,7 triliun.
"Setelmen atas kedua lelang SUN tersebut akan dilakukan pada tanggal 1 April 2021," tandas DJPPR.