TWC dan ITDC Jadi Calon BUMN Pengelola TMII

CNN Indonesia
Jumat, 16 Apr 2021 18:43 WIB
DJKN Kemenkeu mengungkapkan pengelolaan TMII rencananya akan diserahkan ke BUMN. Namun, proses peralihannya masih memerlukan waktu. (CNN Indonesia/ Yuliyanna Fauzi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberi sinyal BUMN PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko alias TWC akan menjadi calon pengelola baru Taman Mini Indonesia Indah (TMII) usai diambilalih Kementerian Sekretariat Negara dari pengelola lama, Yayasan Harapan Kita.

"Kementerian Sekretariat Negara bukan ahli di bidang pariwisata untuk mengelola TMII, sehingga akan melakukan kerja sama dengan BUMN. Nanti akan kami lihat, tapi kemungkinan TWC," ujar Direktur Barang Milik Negara DJKN Kemenkeu Encep Sudarwan saat diskusi virtual bersama awak media, Jumat (16/4).

Kendati begitu, kepastian sejatinya masih menunggu berbagai proses. Misalnya, saat ini pemerintah masih mengevaluasi mengenai nilai aset, penerimaan, pengeluaran, hingga prospek penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari TMII ke depan.

Begitu juga dengan transisi pengambilalihan pengelolaan dari Yayasan Harapan Kita ke Kementerian Sekretariat Negara. Asumsinya, hal ini membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.

Apabila semua sudah rampung, baru ada pemikiran soal pihak yang akan menjadi pengelola baru TMII meski sejauh ini memang wacana yang muncul adalah BUMN.

Selain TWC, perusahaan pelat merah lain yang juga muncul dalam pertimbangan adalah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

"Apakah itu ITDC atau TWC, nanti akan dilihat," imbuhnya.

Kendati akan dikelola BUMN, menurut Encep, hal ini tak serta merta membuat negara perlu memberi suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN). Justru harapannya tidak perlu.

"Kami tidak mau cerita PMN dulu, yang penting BUMN ini kuat untuk kelola TMII," jelasnya.

Tak cuma berpindahtangan pengelolaan, nantinya pemerintah juga berencana mendaftarkan asuransi untuk TMII selaku BMN. Tujuannya, agar perbaikan ke depan bisa mendapat pembiayaan yang pasti.

"Prinsipnya semua BMN harus di asuransikan, nilainya belum kita ketahui, karena kami ingin tahun ini semua BMN diasuransikan," ungkapnya.

Sebelumnya, Kementerian Sekretariat Negara mengumumkan pengambilalihan kelola TMII dari Yayasan Harapan Kita yang merupakan yayasan Keluarga Cendana atau sapaan akrab keluarga Presiden ke-2 Indonesia Soeharto.

Rupanya, BMN dengan aset tanah mencapai Rp20,5 triliun itu tak pernah menyetor PNBP kepada negara selama ini. Namun dugaannya, hal ini karena memang tidak diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yakni Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 51 Tahun 1977 tentang Pengelolaan TMII.

(uli/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK