Ekonomi Jatim Minus 0,44 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 05 Mei 2021 22:32 WIB
Ekonomi Jatim kembali terkontraksi 0,44 persen pada kuartal I 2021. Namun, kontraksinya lebih baik dibanding ekonomi nasional, yaitu 0,74 persen.
Ilustrasi kawasan pergudangan. Sektor ini jadi salah satu yang menyumbang angka signifikan terhadap kontraksi ekonomi Jatim 0,44 persen pada kuartal I 2021. (www.mmproperty.com)
Surabaya, CNN Indonesia --

Ekonomi Jawa Timur tercatat kembali terkontraksi atau minus 0,44 persen pada kuartal I 2021 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menerangkan dari sisi produksi, kontraksi terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 13,30 persen.

"Kemudian jasa lainnya sebesar 8,97 persen dan jasa perusahaan sebesar 8,06 persen," kata Dadang, saat konferensi pers secara virtual, Rabu (5/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi pengeluaran, lanjut Dadang, kontraksi terdalam terjadi pada komponen ekspor luar negeri sebesar 9,94 persen. Diikuti, pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 1,92 persen, dan PMTB sebesar 2,68 persen.

"Pertumbuhan lapangan usaha informasi dan komunikasi didorong oleh meningkatnya traffic data penggunaan internet sejak pemberlakuan work from home (WFH)," terang dia.

Lebih lanjut, jika dibandingkan kuartal IV 2020 atau quarter-to-quarter (q-to-q), perekonomian Jatim tercatat tumbuh sebesar 0,11 persen.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 12,23 persen.

Selain itu, lapangan usaha informasi dan komunikasi juga tumbuh sebesar 8,47 persen, dan Jasa Pendidikan tumbuh sebesar 4,89

Pertumbuhan juga terjadi di sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor sebesar 2,04 persen, serta pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang sebesar 0,93 persen.

Dari sisi pengeluaran, lanjut Dadang, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen impor luar negeri sebesar 10,72 persen. Namun, komponen pengeluaran lainnya masih mengalami kontraksi.

Seperti diketahui, sepanjang 2020, ekonomi Jawa Timur mengalami kontraksi sebesar 2,39 yang merupakan dampak wabah covid-19.

Kontraksi ekonomi Jatim di 2020 bahkan lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang sepanjang 2020 mengalami kontraksi 2,07 persen.

[Gambas:Video CNN]



(frd/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER