BPH Migas: Pertashop untuk Bangkitkan Ekonomi Rakyat
Melanjutkan rangkaian kunjungan ke Sumatera dalam rangka pengawasan penyediaan dan distribusi BBM, tim BPH Migas tiba di Pulau Samosir pada Sabtu (8/5).
Meninjau Pertashop di Pulau Samosir, Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa atau Ifan mengungkapkan bahwa Pertamina tidak memiliki saham investasi pada Pertashop. Hal itu sesuai dengan kebijakan Menteri BUMN yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi UMKM.
"Menteri BUMN Erick Thohir hadir peresmian Pertashop di Kediri, kemudian juga dengan 50 pesantren se-Jawa Tengah di Pekalongan, itu bentuk dukungan riil terhadap Pertashop, tapi tujuannya untuk membangkitkan ekonomi rakyat maka polanya tidak boleh Pertamina sendiri yang investasi di situ," ungkap Ifan.
Pertashop sendiri diyakini dapat berfungsi untuk menyerap tenaga kerja. Misalnya, dibutuhkan tiga karyawan di satu Pertashop. Maka dengan pengadaan 10 ribu Pertashop yang menjadi target Pertamina pada 2021 ini, akan ada 30 ribu serapan tenaga kerja.
"Apalagi jika di semua desa dan pesantren yang totalnya bisa mencapai 110 ribu titik," kata Ifan.
Sementara, Pertashop di Pulau Samosir yang telah beroperasi selama 1 tahun terakhir mencatat omzet penjualan di kisaran 400 liter perhari.
SBM Pertamina Parapat Faisal Fadh menambahkan, ada dua tahapan model Pertashop. Yang pertama adalah sistem sewa lahan sebesar Rp1 juta per bulan dengan investasi dari Pertamina Retail.
"Tahap kedua pola berubah, tidak lagi sewa lahan melainkan bagi hasil, margin 850, yang 60 ke Pertamina Retail, yang 40 ke pengelola, tetapi seiring larangan saham Pertamina di Pertashop, maka saat ini dalam proses pengalihan ke pihak lain," ujarnya.
(rea)