Nestapa Pedagang Tanah Abang Dua Lebaran Dihantam Covid

CNN Indonesia
Rabu, 12 Mei 2021 20:12 WIB
Pasar Tanah Abang sempat jadi sorotan karena penumpukan pengunjung. Tapi bagi para pedagang, berkah keuntungan lebaran belum juga kembali normal.
Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai ditutup pada hari ini (12/5) hingga 18 Mei mendatang. Dari pantauan di lapangan, gedung Blok B, C, D, hingga Metro tertutup rapat. (CNN Indonesia/Wella Andany)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kemacetan, polusi, hingga bising tawar-menawar biasanya menjadi pemandangan lumrah Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, sehari sebelum lebaran. Bentuk keriuhan yang mengantarkan berkah dan keuntungan bagi para saudagar dan pedagang di sana. 

Namun, sejak pandemi masuk RI pada tahun lalu, para pedagang tak lagi merasakan manis cuan jelang Idulfitri. Apalagi mulai hari ini (12/5) Tanah Abang ditutup hingga enam hari ke depan. 

Memang, dalam satu pekan terakhir terjadi lonjakan pengunjung -- yang kemudian memantik sejumlah perdebatan tentang keamanan dari penularan virus Covid-19. Tapi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum corona datang, kenaikan pendapatan bisa dibilang nyaris tak berarti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dirasakan oleh Agus, salah satu pemilik kios di Blok F1. Ia mengaku omzetnya turun 50 persen dari tahun-tahun "normal".

"Sepi, enggak kayak dulu lagi, jauh lah," ungkapnya, Rabu (12/5).

Senada, Ronal, penjual tas di trotoar Blok F3 juga mengalami omzet yang anjlok drastis sejak tahun lalu. Sudah berjualan lebih dari delapan tahun, ia menyebut biasanya jelang Lebaran kenaikan pendapatan bisa sampai dua kali lipat.

"Alhamdulilah ada aja lah, tapi ga kayak dulu lagi. Kira-kira setengahnya lah," ucapnya.

Di depan Pasar Binaan Warga Jati Baru, Lina tampak sibuk memanggil calon pembeli. Di tengah menjajal celana kulot, ia sesekali mengingatkan anak balitanya untuk tidak beranjak dari tempatnya berjualan.

Ibu dari 4 anak ini menyebut hari ini ia baru berhasil meraup Rp500 ribu, jauh dari penjualan sebelum covid yang bisa mencapai Rp5 juta kala menjelang Lebaran.

Harapan dia bakal meraup pendapatan gemuk tampaknya bakal tak terwujud. Hingga pukul empat sore, stok jualannya masih berjejer rapi, tak banyak yang melirik.

"Sekarang sepi, paling jam 5 juga tutup. Ini cukup buat makan sama sekolah anak aja," jelas Lina.

Berbeda lagi dengan Jaya, penjual tas perempuan yang mengaku mendapat penjualan lumayan hari ini. "Ini dapet Rp2,5 juta hari ini, banyak obral soalnya," katanya di sela merapikan tumpukan tas jinjing jualannya.

Demi menarik pelanggan, ia menyebut harus membanting harga hampir 50 persen. Tas yang biasanya dijual Rp65 ribu, kini ia lepas dengan harga Rp35 ribu saja.

Pun kecewa, Jaya masih tersenyum sumringah menawarkan jualannya, mengais rezeki di hari terakhir sebelum hari raya tiba.

(wel/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER