Jakarta, CNN Indonesia --
Changpeng Zhao jadi satu dari 9 orang kaya baru di dunia yang masuk daftar Forbes. Kepiawaiannya melihat peluang uang kripto membuat pundi-pundinya gemuk hingga mengantongi kekayaan sebesar US$1,9 miliar.
Bahkan, CZ, panggilan akrabnya, yang sempat terdepak dari daftar orang terkaya dunia, kembali menyabet predikat taipan dunia setelah kripto naik daun di tengah pandemi covid-19. Kini, dia bertengger di peringkat 1.664 sebagai orang terkaya di dunia, dan urutan ke-216 terkaya di China.
CZ boleh dibilang beruntung. Pria China yang lama bermukim di Kanada tersebut mengawali bisnis kripto dari keisengan semata. Tidak seperti kisah-kisah orang terkaya dunia lain yang miskin dan terseok-seok dalam meniti karir atau usaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CZ pertama kali mendirikan Binance Exchange, bursa pertukaran kripto pada 2017 lalu. Tujuh bulan setelah berdiri, Binance menjadi bursa pertukaran kripto terbesar di dunia. Binance mampu melayani 1,4 juta transaksi per detik dan berhasil menarik 6 juta pengguna per detik.
Voila!
Tentu, CZ boleh menepuk dada bangga. "Tidak ada pertukaran terdesentralisasi saat ini yang dapat menangani volume kami (Binance). Tidak ada yang se-aman kami," ujarnya saat wawancara dengan Forbes pada Februari 2018 lalu.
Dalam wawancara tersebut, Forbes menggambarkan CZ seperti persilangan Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, dan Steve Jobs, penemu komputer Apple, karena penampilannya yang santai dengan hoodie hitam dan kacamata bak kutu buku.
CZ juga tidak seperti kebanyakan orang kaya dunia lainnya yang gemar dengan barang-barang mewah. Ia hanya memanjakan diri dengan tiga ponsel pintar. Tak memiliki mobil, kapal pesiar atau jam tangan mewah. Ia terlihat seperti pria biasa.
Pria kelahiran Jiangsu, China, itu bersama keluarganya hijrah ke Vancouver, Kanada, pada akhir 1980-an. Ia dan keluarganya sering kali dicap sebagai intelek pro borjuis.
Padahal, meskipun sang ayah seorang profesor bidang geofisika, CZ tumbuh seperti remaja pada umumnya. CZ pernah bekerja di McDonald's dan paruh waktu di pompa bensin.
Namun demikian, CZ tetap menjalani sekolah tinggi. Ia mempelajari ilmu komputer di Universitas McGill Montreal sebelum pindah ke Tokyo untuk bekerja di Bursa Efek Tokyo, dan pindah lagi ke New York saat bekerja di Bloomberg's Tradebook untuk mengembangkan perangkat lunak perdagangan berjangka.
Karir CZ berjalan mulus. Di usia 27 tahun, ia sudah menjadi jagoan coding komputer. Ia juga mendapat promosi tiga kali dalam kurun waktu dua tahun untuk mengelola tim di New Jersey, London, dan Tokyo.
CZ tahu diri. Ia tahu ia lebih dari sekadar anak berbakat di perusahaan-perusahaan tempatnya bekerja. Ia pun memutuskan berhenti bekerja dan pindah ke Shanghai untuk memulai Fusion Systems, perusahaan ternama yang membangun sistem perdagangan frekuensi tinggi tercepat untuk para pialang.
Dari sana lah, ia mulai belajar tentang kripto bitcoin. Untuk belajar dan bertransaksi, CZ harus rela menjual apartemennya di Shanghai pada 2014 lalu.
Kemudian, ia bergabung dengan blockchain.info sebagai anggota ketiga dari tim dompet mata uang kripto. Di sana, ia dipercaya menjadi kepala pengembangan bekerja bersama orang top, seperti Roger Ver dan Ben Reeves selama delapan bulan.
Ia juga sempat menjajal sebagai chief technology officer OKCoin selama kurang dari setahun. Barulah ia mulai mempertimbangkan untuk membuat bursa pertukaran aset digital miliknya sendiri.
Binance pun lahir dan berkembang hingga ke luar China. Secepat kilat ia merelokasi bisnis ke Jepang dan langsung terlihat pada volume perdagangan Binance yang tak lagi didominasi oleh China.
Saat ini, 38 persen pengguna Binance ada di Amerika Serikat. Lalu, pasar terbesar keduanya adalah Jepang. "Kami berkembang begitu cepat," tutur CZ.
Ia mulai memperbesar tim Binance. Ia mempekerjakan pengembang dan staf layanan pelanggan. Hanya dalam waktu tiga hingga enam bulan, ia menggandakan jumlah tim yang menjadi 300 orang.
"Kami telah menerima lebih dari 5.000 aplikasi untuk pendaftaran koin kripto," kata CZ bangga. Meskipun, ia menekankan hanya menerima transaksi yang kredibel.
[Gambas:Video CNN]
Tudingan Cuci Uang
CZ menemui jalan kerikil setelah empat tahun membesarkan Binance, yang saat ini tercatat melayani perdagangan kripto hingga US$10 miliar per hari.
Ia dituding menipu regulator dan meraup untung besar dari investor kripto di AS. Tidak cuma itu, perusahaan forensik blockchain, Chainalysis Inc, menyimpulkan bahwa banyak dana yang terkait dengan aktivitas kriminal mengalir lewat Binance dibandingkan bursa pertukaran kripto lainnya.
Namun, Binance mengomentari bahwa perusahaannya tunduk dan patuh dengan ketentuan hukum di masing-masing wilayah operasional.
Binance memusatkan bisnisnya di surga pajak Kepulauan Cayman dan berkantor di Singapura. Namun, perusahaan mengelak menyebut memiliki satu kantor pusat.