Bos BI Ungkap 3 Alasan Pebisnis Perlu Investasi di Indonesia

CNN Indonesia
Jumat, 28 Mei 2021 11:58 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mendorong investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia karena saat ini dinilai waktu yang tepat.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mendorong investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia karena saat ini dinilai waktu yang tepat.(Dokumentasi: BI/Istimewa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendorong investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Pasalnya, saat ini merupakan momentum tepat bagi investor untuk investasi di Tanah Air.

Ia mengatakan ada tiga alasan saat ini menjadi momentum tepat berinvestasi di Indonesia. Pertama, ia mengatakan Indonesia dalam fase pemulihan ekonomi setelah pandemi covid-19 serta menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang membaik. Tahun ini, BI menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,1 persen-5,1 persen dari tahun lalu minus 2,07 persen.

"Apa saja yang menopang pertumbuhan ekonomi ini? Performa ekspor Indonesia sangat kuat, investasi tumbuh, didukung investasi sektor swasta dan berlanjutnya stimulus moneter dan fiskal. Lalu, makroekonomi stabil, inflasi rendah, nilai tukar rupiah menguat, dan sistem keuangan stabil," ujarnya dalam Indonesia Investment Forum 2021, Kamis (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia meyakini pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen pada kuartal II 2021. Selanjutnya, dalam lima tahun mendatang pertumbuhan Indonesia diprediksi stabil di atas 5 persen.

"Jadi ini alasan pertama, Indonesia berhasil memperlihatkan daya tahan (resilience) setelah pandemi covid-19 dan pertumbuhan ekonomi dalam tren pemulihan," ujarnya.

Kedua, ia mengatakan Indonesia memiliki sinergi yang kuat antara pemerintah, bank sentral, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menangani dampak pandemi covid-19. Dengan koordinasi tersebut, tercipta harmonisasi kebijakan di sektor fiskal, moneter, maupun sektor riil.

"Di bawah situasi yang sulit, kami memperkuat sinergi sehingga berhasil menangani dampak pandemi covid-19," ujarnya.

Ketiga, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang menjanjikan, sehingga menjadi peluang menarik bagi investor. BI memprediksi sektor e-commerce tumbuh 39 persen mencapai US$25 miliar tahun ini.

Sejalan dengan itu, penggunaan uang elektronik diproyeksi melesat 32 persen mencapai US$18 miliar dan digital banking diprediksi melonjak 22 persen menjadi US$2,2 triliun.

"Ekonomi digital menjadi game changer bagi perekonomian Indonesia," katanya.

Sementara itu, realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp219,7 triliun pada kuartal I 2021. Jumlahnya sekitar 25,66 persen dari target investasi tahun ini sebesar Rp856 triliun.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan realisasi investasi tersebut tumbuh 2,3 persen secara kuartalan dari kuartal IV 2020 dan tumbuh 4,3 persen secara tahunan dari kuartal I 2020. Realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp108 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp111,7 triliun.

"Realisasinya tumbuh baik, ini menunjukkan kepercayaan dunia dan pertumbuhan PMA (penanaman modal asing) sudah mulai tumbuh lagi," ungkap Bahlil dalam konferensi pers virtual.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER