ESDM Usul Subsidi Listrik Naik Jadi Rp61,83 T pada 2022
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengusulkan pagu anggaran subsidi listrik naik Rp2,57 triliun atau 4,33 persen dari Rp59,26 triliun pada APBN 2021 menjadi Rp61,83 triliun pada Rancangan APBN 2022.
"Usulan subsidi listrik RAPBN 2022 mencapai Rp61,83 triliun," ungkap Arifin saat rapat bersama Komisi VII DPR, seperti dilansir dari Antara, Rabu (2/6).
Arifin mengatakan usulan ini muncul dari asumsi nilai tukar Rp14.450 per dolar AS dan harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$60 per barel. Sementara inflasi sebesar 3 persen.
Nantinya, subsidi akan diberikan ke pelanggan rumah tangga berdaya listrik 450 VA dan rumah tangga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) berdaya listrik 900 VA.
Kendati begitu, Arifin mengatakan usulan pagu anggaran subsidi listrik sejatinya masih bisa turun. Bahkan, penurunan cukup drastis menjadi tinggal Rp39,5 triliun.
Potensi penurunan muncul bila ada pemisahan data golongan pelanggan 450 VA dari DTKS.
"Mengacu pada rekomendasi BPKP serta dari KPK, apabila dilakukan evaluasi pemisahan pelanggan 450 VA yang tidak masuk DTKS, maka subsidi listrik 2022 bisa diturunkan menjadi Rp39,5 triliun," katanya.
Sementara pada 2021, realisasi penggunaan dana subsidi listrik mencapai Rp22,1 triliun per April lalu. Realisasinya 37,29 persen dari pagu Rp59,26 triliun.
Realisasi terdiri subsidi untuk 25 golongan mencapai Rp17,36 triliun, golongan rumah tangga 450 VA dan 900 VA tidak mampu Rp4,67 triliun, dan golongan bisnis 450 VA dan industri 450 VA Rp66 miliar.