BTPN Syariah Salurkan Pembiayaan Rp10 T per Juni 2021

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jul 2021 12:15 WIB
Bank BTPN Syariah menyalurkan pembiayaan Rp10,05 triliun per kuartal II 2021. Pembiayaan tercatat tumbuh 15 persen dibanding kuartal II tahun lalu. Ilustrasi nasabah BTPN Syariah. (CNN Indonesia/Christine N Nababan).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10,05 triliun per kuartal kedua 2021. Pembiayaan tercatat tumbuh 15 persen secara tahunan dibandingkan periode sebelumnya Rp8,74 triliun.

Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo mengatakan pertumbuhan saat pandemi tetap mengedepankan kualitas pembiayaan yang sehat dengan tetap menjaga rasio pembiayaan bermasalah.

Terbukti, rasio itu atau Nonperforming Financing (NPF) perusahaan terjaga di posisi 2,4 persen. Jauh di bawah ketentuan industri yang ditetapkan OJK, yakni 5 persen.

Adapun, asetnya tumbuh 14 persen menjadi Rp17,41 triliun dari tahun sebelumnya, yaitu Rp15,27 triliun.

Sementara, dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh 12 persen secara tahunan menjadi Rp10,61 triliun dari periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp9,46 triliun.

Karena kinerja kinclongnya tersebut, perusahaan berhasil meraup laba bersih sebesar Rp770 miliar per Juni 2021.

Saat ini, BTPN Syariah memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 52 persen. Angkanya jauh dari ketentuan OJK yang sebesar 14 persen.

Menurut Hadi, kinerja baik perusahaan juga disumbang oleh kelancaran komunikasi antara bank dengan nasabah, sehingga kelancaran pembayaran pembiayaan tetap terjaga.

"Membangun hubungan yang intensif dan memahami kebutuhan nasabah di masa pandemi ini merupakan salah satu kunci untuk tetap menjaga semangat optimisme nasabah prasejahtera," kata Hadi lewat rilis, dikutip Rabu (28/7).

Dia menyebut pihaknya juga mengembangkan berbagai inovasi teknologi guna meningkatkan efektivitas bertransaksi nasabah.

"BTPN Syariah juga telah mengoptimalkan proses automasi pelayanan, di mana seluruh tim di lapangan telah menggunakan aplikasi termutakhir dalam melayani nasabah prasejahtera produktif," pungkasnya.



(wel/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK